Kota Jambi Alami Cuaca Panas Ekstrim, Taman Kota Terancam Kekeringan dan Mati

Salah satu sudut taman yang berada di Kota Jambi kekeringan akibat cuaca yang panas --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO– Kota Jambi kini tengah memasuki musim panas yang lebih intens, dengan suhu yang dirasakan masyarakat meningkat jauh dari biasanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Dr. Ardi, mengungkapkan bahwa kondisi panas yang sedang terjadi saat ini lebih ekstrem dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) Tebo Terancam Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan

BACA JUGA:Anggaran Taman Tugu 17 Sungai Penuh Dinilai Tak Wajar, Ini Kata Warga
Menurut Ardi, pemantauan indeks pencemaran udara melalui data dari AQMS menunjukkan bahwa kualitas udara berada pada kategori sedang, khususnya terkait dengan nilai PM 2,5. Indeks ini memberikan gambaran tentang kualitas udara dalam rentang waktu harian.
"Panas global yang sedang melanda ini memberikan dampak yang cukup besar," katanya.
BACA JUGA:Kerahkan Personel Pengamanan wisata Taman Rimba

BACA JUGA:Dulu Tanah Gersang Tak Berpenghuni, Kini Jadi Taman Asri
Lebih lanjut, Ardi menyampaikan bahwa saat ini Kota Jambi juga menghadapi permasalahan kabut asap, yang dapat dilihat dari tingginya nilai PM 2,5.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kiriman asap dari daerah lain atau aktivitas transportasi di kota tersebut.
Dampak dari cuaca panas ini dirasakan oleh tanaman di 83 taman milik Pemkot Jambi.

Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya telah mengambil langkah-langkah preventif dengan meningkatkan penyiraman tanaman.
"Kami menambah durasi penyiraman tanaman, dari sebelumnya dua kali sehari menjadi lebih sering," ujarnya.
Kondisi terkini menunjukkan bahwa beberapa tanaman di taman kota mengalami perontokan daun.

Menurut Ardi, hal ini merupakan bagian dari proses adaptasi tanaman terhadap perubahan iklim.
BACA JUGA:Taman Bunga Hisbiscus Punya Sejarah Ratusan Tahun

BACA JUGA:Destinasi Favorit Libur Lebaran, Taman Rimba Jambi Dikunjung 19 Ribu Orang
"Kami telah melakukan identifikasi, dan tanaman yang mengalami perontokan daun masih hidup. Dengan perawatan yang baik, termasuk penyiraman yang cukup, tanaman tersebut dapat pulih dan tumbuh kembali," pungkasnya. (*)

Tag
Share