Tambah Durasi Penyiraman Tanaman di Kota Jambi Mengering
KERING : Panas Global yang Terjadi di Kota Jambi Menyebabkan Perontokan Daun Tanaman. FOTO: Hafiz/JE --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Kondisi iklim di Kota Jambi memasuki musim panas. Panas yang dirasakan lebih dari kondisi hari biasanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Dr Ardi mengaku bahwa kondisi panas yang terjadi di Kota Jambi saat ini lebih dari kondisi panas biasanya yang dirasakan masyarakat.
Ia mengungkapkan, melihat dari indeks pencemaran udara yang terpantau pada data AQMS milik Kota Jambi, bahwa indeks kualitas udara dalam nilai kategori sedang, yakni PM 2,5. Hal itu dalam hitungan waktu satu hari.
"Panas global yang terjadi saat ini memiliki pengaruh," katanya.
Lebih lanjut Ardi menjelaskan, dalam kondisi iklim saat ini memang kota Jambi terdampak kabut asap. Karena terpantau dari nilai PM 2,5. Kata Ardi, bisa saja itu merupakan kiriman asap atau udara yang ada di sekitar Kota Jambi.
BACA JUGA:Sisa Tiga Bulan Dirapel Gaji PPPK Guru Pemprov Baru Dibayar Sebulan
BACA JUGA:Tim Optimalisasi Pajak Pemkot Jambi Pasang Stiker Peringatan
"Terhadap kabut asap, kemungkinan kita terdampak kiriman asap atau udara di sekitar kita. Bisa juga dari operasional transportasi di kota Jambi," imbuhnya.
Sementara dalam kondisi panas global ini sebut Ardi, juga berdampak pada tanaman, khususnya tanaman yang ada di 83 taman milik Pemkot Jambi.
Namun kondisi ini sebut dia, sudah di antisipasi dengan penyiraman berlebih dari biasanya.
"Tim kita menambah durasi penyiraman tanaman, biasanya dua kali sehari, kita tambah," ujarnya.
Kondisi sekarang dijelaskan Ardi, beberapa tanaman di taman Kota Jambi terjadi perontokan daun. Hal ini memang penyesuaian iklim atau beradaptasi dengan kondisi iklim.
"Kita identifikasi di beberapa taman, tanaman yang terjadi perontokan daun masih hidup, itu akan tumbuh kembali apabila dilakukan perawatan baik dengan penyiraman," pungkasnya. (*)