Jambi Ekspor Pinang ke Iran, Nilainya Mencapai Rp 8,8 Miliar
DIEKSPOR: Pemeriksaan dokumen dan fisik pinang biji secara teliti sebelum diekspor ke Iran.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Tim Karantina Tumbuhan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi melakukan tindakan karantina pada 883,2 ton Pinang Biji senilai Rp8,8 Miliar yang telah diekspor ke Iran. Tepatnya pada awal pekan lalu.
Pemeriksaan dilakukan oleh Harianto Widodo, Petugas Karantina yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa komoditas pertanian tersebut bebas dari hama dan penyakit yang menjadi persyaratan negara tujuan.
Widodo melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik secara teliti. "Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya hama ataupun serangga target negara tujuan yang menempel pada media pembawa, sehingga dapat kami terbitkan Phytosanitary Certificate," ujar Widodo.
Widodo menambahkan bahwa ratusan ton pinang tersebut akan dilalulintaskan menggunakan kapal via Pelabuhan Kuala Tungkal menuju Iran.
BACA JUGA:Kumpulkan Rp 300 Juta Hasil Kerja Tim Optimalisasi Pajak BPPRD Kota Jambi Hari Pertama
BACA JUGA:Sangat Singkat dan Padat, Namun Penuh Makna Kontemplasi
Terpisah, Kepala Karantina Jambi Sudiwan Situmorang menjelaskan bahwa pinang biji merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor dari provinsi Jambi yang banyak diminati oleh negara-negara Timur Tengah. Komoditas ini dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, permen, maupun obat-obatan.
"Kami berperan sebagai economic tools yaitu memfasilitasi perdagangan komoditas pertanian ke mancanegara. Kami pastikan mulai dari pemeriksaan produk, tindakan karantina, sampai dengan bongkar muat produk sehingga dipastikan betul bahwa produk ekspor bebas dari hama ataupun penyakit guna menjaga kualitas dan dapat diterima oleh negara tujuan dengan baik," ujar Sudiwan.
Tindakan karantina yang dilakukan meliputi pemeriksaan atau tindakan lainnya jika ditemukan adanya infestasi hama. Hal ini dilakukan untuk mencegah penolakan saat tiba di negara tujuan. Dengan demikian, kualitas komoditas tetap terjaga dan perdagangan internasional dapat berjalan lancar. (*)