424 Warga Diserang DBD, Kasus Demam Berdarah di Kota Jambi Melonjak Tajam
TEKAN LONJAKAN DBD: Pihak Dinkes Kota Jambi memberantas sarang nyamuk untuk menekan lonjakan kasus DBD. --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Kota Jambi menghadapi lonjakan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2024. Hingga Juli, tercatat 424 kasus DBD, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 312 kasus dengan lima kematian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr. Rini Kartika menyatakan, meski jumlah kasus meningkat, tidak ada laporan kematian tahun ini. "Kota Jambi merupakan daerah endemis DBD, yang berarti kasus dapat muncul kapan saja di berbagai wilayah. Namun, berkat upaya pencegahan intensif, kami berhasil mencegah kematian tahun ini," ujar dr. Rini, Minggu (11/8/2024).
Wilayah yang paling terdampak adalah Alam Barajo dan Kota Baru, dengan kasus DBD tertinggi dilaporkan di kedua daerah tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan telah menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna memberantas sarang nyamuk penyebab DBD. Temuan terbaru dari survei Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) menunjukkan banyaknya jentik nyamuk ditemukan di ban bekas.
BACA JUGA:Penyaluran Beasiswa Tetap Agustus
BACA JUGA:Jadi Bahan Rotasi Mutasi Asesmen Pejabat Eselon 2 dan 3 Pemkot Jambi
"Ban bekas sering menampung air hujan dan menjadi salah satu sumber utama jentik nyamuk. Kami mengidentifikasi banyak ban bekas sebagai sarang jentik nyamuk dan mengimbau masyarakat untuk rutin membersihkan dan membuang ban bekas serta wadah lain yang dapat menampung air," tambah dr. Rini.
Dinas Kesehatan Kota Jambi berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan DBD. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
Dengan upaya pencegahan yang intensif dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Kota Jambi dapat mengendalikan penyebaran DBD dan melindungi kesehatan warga dari penyakit yang ditularkan nyamuk ini. (*)