Ancaman Seius Geng Motor, Noverintiwi: Perlu Kolaborasi dari Semua Institusi

Kepala DPMPPA Kota Jambi, Noverintiwi Dewanti--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Persoalan geng motor di kota Jambi menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat, sebab, pelaku yang terlibat adalah anak-anak pelajar. Fenomena ini menimbulkan keprihatinan mendalam mengenai dampak negatif terhadap keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

Menanggapi hal ini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Jambi, Noverintiwi Dewanti, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah sosialisasi, namun, masih diperlukan upaya persuasif yang lebih efektif di tingkat komunitas.

"Ketua RT memiliki peran penting dalam mendekati masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan keamanan dan kesadaran akan bahaya geng motor," katanya.

BACA JUGA:Antisipasi Geng Motor, Polres Muaro Jambi Bentuk Group WhatsApp Bersama Sekolah

BACA JUGA:Tujuh Orang Diduga Geng Motor Diamankan Polisi, Beraksi Rampas Motor Warga

 

Noverintiwi menjelaskan bahwa DPMPPA bekerjasama dengan sekolah-sekolah, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan kepolisian untuk mengadakan program sosialisasi yang rutin. Kegiatan ini tidak hanya membahas tentang bahaya geng motor, tetapi juga menekankan pentingnya perlindungan anak dari kekerasan.

"Kita perlu kolaborasi dari semua institusi, terutama ketika pelaku kekerasan anak berasal dari kalangan pelajar atau mahasiswa," ujarnya.

Disamping itu, DPMPPA telah membentuk gugus tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang melibatkan berbagai organisasi untuk menangani permasalahan kekerasan terhadap anak secara komprehensif.

Gugus tugas ini bertujuan untuk memperkuat jaringan dukungan bagi anak-anak yang terancam dan untuk mengembangkan program intervensi yang lebih baik.

BACA JUGA:Minta Polisi Bertindak Tegas Menangani Persoalan Geng Motor di Kota Jambi

BACA JUGA:Polisi Amankan 7 Orang Diduga Anggota Geng Motor yang Merampas Kendaraan Warga

Dalam pertemuan rutin yang dijadwalkan setiap tiga bulan, semua pihak yang terlibat akan membahas perkembangan situasi dan strategi penanganan yang lebih efektif. 

"Kita harus terus mengevaluasi dan mengadaptasi pendekatan kita sesuai dengan kondisi yang ada," tambah Noverintiwi.

Tag
Share