Puji Usulan Sy Fasha Terkait Hilirisasi di Jambi, Ini Kata Direktur Pascasarjana Unja Prof Haryadi

Anggota DPR RI Dapil Jambi dari Fraksi NasDem Sy Fasha--

JAMBIEKSPRES.CO-Pakar Ekonomi Provinsi Jambi Prof.Dr. H.Haryadi, SE,MMS memuji usulan anggota Komisi XII DPR RI Fraksi NasDem Dapil Provinsi Jambi Sy Fasha dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Roesan Roeslani.

Kala itu, Fasha meminta kepada Kementerian tersebut membantu mengarahkan investor-investor agar bisa melakukan hilirisasi terhadap berbagai hasil perkebunan di Provinsi Jambi, seperti kelapa sawit, karet, pinang, kulit manis dan beberapa produk lainnya.

"Syarif Fasha membuktikan dirinya bergaung di pusat, menyuarakan problematika yang ada di Jambi, memang harus dimunculkan ke publik aspirasi ini, itu yang masyarakat Jambi inginkan," sebut Prof.Haryadi.

Menurutnya, dirinya telah menggaungkan permasalahan hilirisasi sejak tahun 2000-an. Bahkan beberapa periode Gubernur hingga saat ini belum mampu mewujudkan variasi hilirasi produk di Jambi.

BACA JUGA:Pelatihan Perancangan Kontrak untuk Tingkatkan Tata Kelola UNJA

BACA JUGA:Pascasarjana UNJA Dorong Peningkatan Kinerja melalui Workshop Pemanfaatan Aplikasi Kerja Sama

"Karena produk pertanian Jambi itu tak bisa hanya konvensional saja seperti pinang hanya barang utuh yang dijual. Juga seperti kulit manis hilirisasinya bisa menjadi pewarna bahkan parfum. Harus ada hilirisasi, jadi ada nilai tambah yang bisa menambah harga sehingga pendapatan masyarakat bertamba stabil dan bagus," ucap Direktur Pascasarjana Universitas Jambi ini.

Yang penting juga, kata Haryadi, Pemerintah Daerah harus mempunyai perencanaan yang jelas dan berprogres. Ia meyakini dengan periode pemerintahan daerah baru bisa makin sadar akan potensi hilirisasi Jambi yang kaya sumber daya alam.

Sementara untuk, aspirasi Sy Fasha terkait jalan khusus batu bara dan pelabuhan ujung Jabung yang belum terwujud di Jambi, Haryadi kembali mengapresiasi.

Menurutnya, jalan khusus batu bara mesti ada agar tak menciptakan Kepatuhan lagi seperti tahu sebelumnya dengan kendaraan umum dan pribadi di jalan nasional.

"Harus bertahap dan terus dipancing investor nasional. Harus ditunjukkan upaya per tahapan meskipun belum 100 persen tersambung tapi harus ada upaya yang harus ditunjukkan kepada masyarakat dan juga investor lainnya," pungkasnya. (*)

 

Tag
Share