Kepemimpinan Mardiono Akan Dievaluasi saat Mukernas PPP

Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono ketika menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW jelang pemilihan umum (Pemilu) Februari lalu.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-2 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, pada 13-15 Desember 2024. Mukernas kali ini mengusung tema Transformasi PPP untuk Indonesia.

Ketua DPP PPP, Amri M. Ali, mengatakan tema tersebut diangkat setelah hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 menunjukkan bahwa PPP belum lolos ambang batas parlemen 4 persen, sehingga tidak dapat melenggang ke Senayan.

"Atas dasar keprihatinan dan kesedihan yang menimpa keluarga besar PPP, Panitia SC dan OC mencermati dan mempertimbangkan untuk melakukan transformasi. PPP tidak ingin terlihat seperti bangunan dan tanah wakaf. PPP tidak boleh menjadi seperti tanah dan bangunan wakaf," ujar Amri di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro 60, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (9/12).

BACA JUGA:PPP Gelar Muktamar Lebih Awal

BACA JUGA:Tak Patuhi Intruksi Partai di Pilkada 2024, Evi Suherman Dipecat PPP

Amri menekankan bahwa transformasi PPP dilakukan agar bisa menjadi partai Islam yang lebih modern, responsif, dan tanggap terhadap berbagai persoalan politik dan keumatan.

Ia juga memastikan bahwa evaluasi yang dilakukan tidak hanya pada sosok Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, tetapi juga menyeluruh kepada pengurus DPP PPP secara kelembagaan dan struktural.

"Evaluasi itu tidak ditujukan untuk personal, tidak. Tapi karena asas pelaksanaan tugas-tugas di partai adalah kolektif dan kolegial, maka evaluasi itu akan diarahkan kepada kelembagaan dan struktur," ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPP PPP, Fitri Gayo, menjelaskan bahwa Mukernas-2 PPP tidak hanya membahas soal waktu pelaksanaan muktamar tetapi juga mengevaluasi organisasi secara menyeluruh.

"Mukernas tidak hanya membicarakan persoalan jadwal, waktu muktamar, tapi juga langkah-langkah konkret, aksi-aksi nyata dalam transformasi partai yang harus dilakukan ke depan," jelasnya.

Menurut Fitri, transformasi ini dilakukan agar PPP dapat kembali menjadi partai Islam yang menjadi pemimpin di parlemen.

"Inilah kenapa PPP mengambil satu lompatan besar, yaitu transformasi PPP yang akan menjadi momentum kick-off menuju partai yang kembali hadir di threshold. Ini juga menjadi peluang untuk mengembalikan suara-suara yang telah kita titipkan pada periode sebelumnya agar PPP bisa kembali berjaya," pungkasnya. (*)

Tag
Share