Angkutan Batubara Jalur Darat Sarolangun-Batanghari Tetap Distop, Ini Alasannya

Truk angkutan batu bara terpakir di pinggir jalan, karena warga Tanjung Lumut blokir jalan--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO -  Tim Satgas Wasgakkum batu bara Provinsi  Jambi sudah melakukan rapat evaluasi terkait macetnya truk batu bara di Kabupaten Batanghari pekan lalu.

Hasilnya, pelabuhan PT. Pelabuhan Universal Sumatera (PUS) di Jebak diminta memperbaiki dan menambah alat conveyor untuk mempercepat bongkar muat, agar menghindari penumpukan kendaraan.

Seraya dengan itu, tetap dilakukan penghentian angkutan dari mulut tambang Sarolangun maupun Merangin menuju pelabuhan yang ada di Batanghari.

Wakil Ketua Satgas Wasgakkum Johansyah menerangkan, dari pembahasan pihaknya ditemukan kesiapan pelabuhan dan alat bongkar muat rusak dan jumlahnya terbatas. 

"Ini ditemukan di PT. PUS Jebak. Jadi tindaklanjutnya akan disesuaikan dengan Amdalalin yang dibuat oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Batanghari, semisal pintu masuk dan keluar pelabuhan harus berbeda," sampai Johansyah kepada Jambi Ekspres (21/3).

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Tim Satgaswas Gakkum Hentikan Operasional Truk Batu Bara Sarolangun-Batanghari

BACA JUGA:Dibutuhkan Dana Rp8,4 Triliun untuk Perbaiki Jalan Nasional Rusak Akibat Angkutan Batu Bara

Johansyah menambahkan pihaknya meminta jalan kendaraan di pelabuhan juga agar bisa dilebarkan. Selain itu, untuk alat yang terbatas dari 5 alat agar ditambah menjadi 10.

"Agar jangan terjadi antri bongkar muat, sebab alat conveyor dari mobil ke stokpile yang rusak pekan lalu itu menjadi masalah," terangnya.

Selanjutnya, evaluasi juga menyorot agar lampu penerangan jalan dibuat, dan kantong parkir diperlebar di kawasan pelabuhan.

"Jadi kita minta segera poin evaluasi ini ditindaklanjuti, kita harap perusahaan tambang jangan beroperasi dulu menjelang PT. PUS memperbaiki alatnya. Agar nantinya kita kembali evaluasi kembali ketentuan selanjutnya bisa menampung itu (pembukaan, red)," tegas Johan.

"Intinya kita lihat kesiapan pelabuhan dahulu baru dievaluasi langkah selanjutnya. Karena operasional ini masih uji coba penggunaan jalur darat dan Sungai. Simulasi ini sifatnya hingga habis lebaran nanti baru dikaji kedepannya, sambil menunggu jalan khusus tetap harus diselesaikan," sambungnya.

BACA JUGA:Rencanakan 3 Skema Angkutan Batu Bara, Optimalkan Jalur Sungai

BACA JUGA:Sekda Desak PT. SAS Lanjut Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan