Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jambi, Pemprov Jambi Usulkan Pembentukan KEK atau KAPET di Ujung Jabung
FOTO ATAS: Foto penampakan atas (Drone) Pelabuhan Ujung Jabung pada tahun 2021 lalu. FOTO: ARSIP/Dishub Provinsi Jambi --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO– Provinsi Jambi diharapkan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonominya.
Salah satunya dengan mengusulkan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) di Ujung Jabung.
Gagasan ini diungkapkan Kepala Bappeda Provinsi Jambi Agus Sunaryo. Diakuinya dengan usulan KEK atau KAPET, maka diharapkan mampu mendongkrak sektor industri, pariwisata, dan perdagangan, serta menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Potensi dan Lokasi Strategis
Jambi memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk gas, minyak, batubara, CPO, karet, kulit manis, kopi, teh, dan pinang.
BACA JUGA:Dewan Minta Bappenas Bangun Ujung Jabung pada Sektor Infrastruktur Jalan Hingga Jembatan
BACA JUGA:Lantaran Besarnya Biaya, Pelabuhan Ujung Jabung Ditargetkan Masuk RPJMN
Lokasi strategis Ujung Jabung yang hanya berjarak 111 mil laut dari Singapore Port, salah satu pelabuhan tersibuk di dunia, menjadikannya sangat potensial sebagai pusat ekonomi baru.
Dampak Ekonomi Positif
Pembentukan KEK atau KAPET di Ujung Jabung diproyeksikan akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Beberapa di antaranya adalah peningkatan penyerapan tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat sekitar, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta peningkatan aktivitas ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah. Selain itu, pembentukan KEK atau KAPET juga diharapkan mampu memicu terbentuknya kegiatan-kegiatan ekonomi baru.
Dukungan Investor Asing
Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan lokasi strategis, Jambi diyakini akan menarik minat investor dari berbagai negara seperti Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, India, China, Belanda, dan Jerman.
Kehadiran KEK atau KAPET diharapkan akan menjadi magnet bagi investasi asing, memperkuat posisi Jambi di kancah ekonomi global.
BACA JUGA:Tokoh Jambi Rahman Usman Sarankan Gubernur Jambi Kembangkan KI Pelabuhan Ujung Jabung
Pembentukan Tim Percepatan
Untuk mewujudkan gagasan ini, diusulkan pembentukan Tim Percepatan Pembangunan Ekonomi Jambi yang melibatkan akademisi, praktisi, asosiasi seperti Kadin/Apindo, tokoh masyarakat, dan DPRD. Tim ini bertugas menyusun dan mengoordinasikan langkah-langkah strategis untuk merealisasikan KEK, FTZ (Free Trade Zone), atau KAPET di Jambi.
Pendanaan dari CSR
Pembiayaan tim percepatan dan proyek ini diusulkan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan besar yang beroperasi di Jambi, seperti IWKS dan Petro China. Pendanaan dari CSR diharapkan cukup untuk menggerakkan tim tanpa harus mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah
Tim Percepatan juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait di tingkat pusat, seperti Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, untuk mendapatkan dukungan dan persetujuan.
Selain itu, kolaborasi dengan pemilik lahan dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat juga akan dilakukan untuk memastikan kelancaran proses pengembangan kawasan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Provinsi Jambi dapat semakin berkembang, menarik lebih banyak investasi, serta menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Gagasan pembentukan KEK atau KAPET ini merupakan langkah strategis untuk masa depan Jambi yang lebih cerah dan sejahtera. (*)