Waspadai Demam Berdarah, DBD Diprediksi Meningkat Pasca El Nino
Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Jambi mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, setelah fenomena musim El Nino terjadi dari keilmuan cuaca diprediksi akan meningkatnya DBD.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan.
"Periode sekarang perlu diwaspadai DBD karena kita baru El Nino tahun lalu, tahun ini lembab seperti yang kita rasakan. Dampaknya setelah hujan turun lembabnya masih bertahan, biasanya pada periode ini DBD memuncak," ucapnya saat kunjungan kerja di Jambi.
Menurut Ardhasena, hal itu terjadi karena kendali pengaruh iklim yang terjadi beberapa tahun sekali yaitu La Nina atau juga El Nino.
BACA JUGA:Bupati Kerinci Respon Cepat, Jalan Koto Petai Akan Diaspal
BACA JUGA:Wakil Bupati Lantik 2 Pejabat Dilingkungan Pemkab Bungo
"Biasanya pada saat tahun La Nina, atau setelah kasus El Nino biasanya demam berdarah. Naik di banyak lokasi di Indonesia," tegasnya.
Diterangkan Ardhasena, kontrol untuk perubahan iklim terhadap demam berdarah ada dua, yakni pertama eksistensi dan yang kedua adalah besaran atau variasinya.
Dijelaskannya, untuk eksistensi dapat ditemui dengan melihat ketika bumi memanas, wilayah tropis makin mekar.
Kemudian pengaruh kedua perubahan iklim berdasarkan kendali musim variasi antar Musim.
"Seperti pada 3 bulan atau 6 bulanan itu berpengaruh terhadap besaran jumlah kasus yang terjadi variasinya. Ketika hujan tinggi biasanya demam berdarah menyusul 6 minggu setelahnya," akunya.
"Jadi itu adalah pengaruh iklim yang mengontrol pada besarannya. Itu dipengaruhi oleh musim, yang kendali utamanya kelembaban dan curah hujan," pungkasnya. (*)