Kacamatanya ganti lagi: rasanya inilah kacamata yang paling pas dengan wajah Pak Mahfud MD saat ini.
Anda bisa melihat sendiri. Lihatlah podcast "Terus Terang". Kacamata baru itu terlihat lebih pas: besar kecilnya maupun modelnya.
Bandingkan dengan saat beliau menjabat menko Polhukam. Yang kacamatanya, orang bilang, mirip kacamata pilot.
Memang yang model pilot itu terasa lebih keren tapi ”kurang Mahfud”. Bahwa saat itu terasa keren karena jabatan menko Polhukam memang cocok dengan kacamata model itu.
Kini, dengan kacamata sekarang, pribadi Mahfudnya muncul kembali.
Rupanya saya salah. Penglihatan saya kurang jeli. Kacamata baru itu ternyata sudah dipakai sejak menjelang kampanye pilpres.
Rupanya saya kurang mengikuti proses pilpres. Saya memang lebih banyak di luar negeri saat itu. Saya telat tahu bahwa kacamata baru itu sudah tidak terlalu baru.
Atau karena saat pilpres dulu wajah Pak Mahfud terlihat lebih tegang. Lebih tua. Ditutupi kacamata apa pun tidak menghilangkan keteganganmya.
Saya bertemu Pak Mahfud MD kemarin sore. Di kantornya. Di Kramat 6 Jakarta. Wajah Pak Mahfud terlihat sangat rileks sekarang. Lalu saya tertarik pada kacamatanya.
Mereknya made in dalam negeri: Kasoem.
Anda masih ingat, sebelum jadi menko dulu kacamata Pak Mahfud terlihat jadul. Modelnya maupun ukurannya. Kebesaran.
Maka yang sekarang ini terasa yang paling serasi dengan kepribadian Mahfud MD, yang bukan lagi menko, bukan lagi calon wakil presiden dan bukan lagi birokrat.
Kini beliau adalah guru besar hukum tata negara di banyak universitas dan juga sebagai guru bangsa.
Kini Pak Mahfud punya dua kesibukan baru. Beliau mendirikan pusat studi agama dan demokrasi di UII Yogyakarta. Juga sibuk dengan podcast-nya: Terus Terang.
Podcast itu tayang seminggu sekali. Selama sekitar 30 menit.