Kapal ini memiliki panjang 111,2 meter dan lebar mencapai 13,65 meter, dan panjang enam meter.
Jika melihat penampilan dari luar, kesan klasik, namun kokoh, tampak terasa ketika naik ke atas kapal latih untuk para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) itu. Hal itu terlihat dari mayoritas lantai kapal terbuat dari kayu dengan beberapa corak emas sebagai penghias interior.
Kemudi kapal yang ada di luar pun juga terbuat dari kayu dengan beberapa corak emas.
Selain itu, di tengah badan kapal berdiri tegak tiga tiang setinggi 50 meter dengan warna kuning keemas-emasan.
Tiga tiang itu menjadi roda utama kapal saat mengarungi lautan lantaran di tiang itulah terbentang 26 layar utama.
Masing-masing tiang itu memiliki nama, yakni "Tanggap", "Tangguh", dan terakhir "Trengginas".
Tiga tiang itu dibalut oleh lilitan tali tambat yang rapi, sehingga menambah kesan klasik dan anggun.
Karena ukurannya yang besar, tidak heran kalau kapal ini dapat menampung 210 orang, termasuk kru dan kadet atau taruna.
Kapal yang baru berumur 7 tahun ini juga memiliki fasilitas yang tidak dimiliki oleh KRI Dewaruci, yakni ruang aula untuk belajar yang bisa menampung 90 orang.
Walau terkesan klasik, kapal ini juga dilengkapi dengan peralatan moderen, seperti kamera pengintai untuk melihat jalur, mesin, hingga alat komunikasi canggih yang bisa dipakai oleh internal awak.
Kembali lagi ke momen ketika kapal ini datang, semua awak TNI AL yang ada di dermaga menyambut ratusan kru yang ada di dalam dengan antusias.
Ternyata, ratusan kru yang disambut meriah oleh jajaran TNI AL di tepi dermaga itu adalah peserta ASEAN Plus Cadet Sail (APCS).
Ajang Diplomasi
APCS sendiri adalah ajang pelatihan yang digelar TNI untuk taruna TNI AL dan seluruh taruna laut yang ada di negara-negara Asia dan beberapa dari benua Eropa serta Amerika.
Beberapa negara yang terlibat dalam kegiatan tersebut, di antaranya Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Timor Leste, Australia, Chilie, China, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Belanda, dan Turki.
Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso menjelaskan tercatat ada 32 kadet dari negara sahabat yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.