JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Anggota Council Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arief Safari menegaskan bahwa penggunaan galon guna ulang berbahan polikarbonat masih dianggap aman, meskipun ada isu terkait paparan BPA.
"Selama ini saya pakai berpuluh-puluh tahun, ya aman-aman saja tidak ada masalah," kata Arief dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Arief menjelaskan bahwa perlu penelitian lebih mendalam untuk mengukur paparan BPA dari berbagai kemasan pangan, bukan hanya galon guna ulang.
BACA JUGA:Meski Terlihat Sehat, Perokok Masih Rentan Terhadap Penyakit Serius
BACA JUGA:Gejala Kanker Paru yang Harus Diwaspadai dan Pentingnya Deteksi Dini
"Tidak adil jika hanya AMDK yang dianggap berisiko, karena banyak kemasan lain juga mengandung BPA," katanya.
Penelitian menyeluruh diharapkan dapat memberikan informasi akurat dan menenangkan kekhawatiran publik mengenai paparan BPA.
Arief menambahkan bahwa revisi ambang batas BPA yang diusulkan oleh Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA) masih kontroversial, dan Institut Federal untuk Penilaian Risiko di Jerman (BfR) bahkan menolak usulan tersebut.
Dokter Carla Pramudita Susanto juga menyatakan bahwa galon guna ulang aman digunakan.
"Galon ini memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan regulasi dari BPOM serta Kementerian Perindustrian," ujar Carla.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta, Bau Badan Seseorang Bisa Menular ke Orang Lain?
BACA JUGA:Ini Dia 5 Penyebab Bau Badan dan 5 Cara Gampang Mengatasinya
Ia menegaskan bahwa galon guna ulang telah memenuhi standar keamanan yang ketat, dan klaim tentang bahaya BPA yang tersebar luas sebaiknya dipertimbangkan dengan hati-hati, mengingat banyak pakar kesehatan yang membantah risiko tersebut. (*)