MUARO JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO –Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terus menghantui Provinsi Jambi, terutama selama musim kemarau.
Sejauh ini, ratusan hektare lahan terbakar di berbagai wilayah di Provinsi Jambi.
Ketua SPI Jambi, Sarwadi, menyebutkan bahwa selain faktor alam, banyak kasus Karhutla disebabkan oleh kelalaian manusia.
Beberapa orang bahkan telah diringkus oleh pihak kepolisian karena terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan dalam jumlah besar.
BACA JUGA:Sekda Lantik Anggota Paskibraka Kabupaten Muaro Jambi untuk HUT RI ke-79
BACA JUGA:Pabung Kodim 0415/Jambi Kunjungi Sekretariat SMSI Muaro Jambi
Sarwadi mengidentifikasi beberapa faktor penyebab berlanjutnya Karhutla di Jambi, termasuk rendahnya kesadaran masyarakat baik individu maupun kolektif.
"Masih ada pembukaan lahan yang menggunakan pembakaran untuk menghindari biaya tinggi," ujarnya.
Dia juga mencatat adanya ketakutan dari masyarakat untuk melaporkan kebakaran karena khawatir dituduh sebagai pelaku.
Sebaliknya, seharusnya ada penghargaan bagi mereka yang melaporkan kejadian kebakaran, bukan malah menakut-nakuti mereka.
Sarwadi menambahkan bahwa kekurangan embung (tempat penampungan air) dan perubahan lahan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit mengurangi kemampuan pencegahan kebakaran.
"Lahan gambut yang sebelumnya berfungsi sebagai penahan api kini telah diubah menjadi perkebunan," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah juga terlambat dalam memberikan sosialisasi dan melibatkan masyarakat.
"Pemerintah harus melibatkan petani, perusahaan perkebunan, dan perusahaan hutan tanaman industri sejak dini," katanya.
Sarwadi merekomendasikan agar pemerintah melakukan kajian dan menghentikan perpanjangan izin perkebunan di lahan gambut agar lahan tersebut bisa kembali menjadi hutan alami.