KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO – Ratusan warga dari Desa Pulau Pandan, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, menggelar aksi unjuk rasa di pintu masuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT KMH, dekat jembatan menuju Desa Tanjung Batu, Kecamatan Keliling Danau, pada Rabu (21/08/2024).
Aksi tersebut melibatkan banyak ibu rumah tangga dan masyarakat setempat yang menduduki area proyek PLTA, menyuarakan protes terkait belum selesainya ganti rugi kompensasi lahan warga.
BACA JUGA:Pemkab Kerinci Buka Penerimaan CPNS 2024 dengan 450 Formasi, Pendaftaran Dimulai 20 Agustus
BACA JUGA:Harga Jeruk di Kerinci Anjlok ke Rp 5 Ribu per Kilogram
Para pendemo mengklaim bahwa pengerjaan pengerukan sungai harus dihentikan hingga kompensasi lahan mereka diselesaikan.
"Para warga menghentikan aktivitas proyek di pintu air PLTA karena ganti rugi lahan belum dibayar oleh pihak PLTA," kata salah seorang peserta aksi.
Ia menambahkan, jika kompensasi belum dibayarkan, masyarakat akan terus menduduki area proyek.
"Tadi terdengar sirine di dusun karena pihak PLTA masih melanjutkan pengerukan sungai. Kami tegaskan, tanpa ganti rugi, pekerjaan tidak bisa dilanjutkan," tegasnya.
BACA JUGA:Tim Polri Capai Puncak Tertinggi Jambi, KIbarkan Bendera Merah Putih di Gunung Kerinci
BACA JUGA:Kalla Group Optimis Proyek PLTA Kerinci Bakal Beroperasi pada 2025
Camat Bukit Kerman, Pardinal, saat dikonfirmasi melalui akun WhatsApp, mengonfirmasi adanya aksi demo tersebut, namun mengatakan sedang menghadiri acara lain.
Humas PLTA Batang Merangin, Aslori, belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi unjuk rasa ini hingga berita ini diturunkan. (*)