Damai Ahok

Senin 26 Aug 2024 - 19:45 WIB
Editor : Adriansyah

Oleh: Dahlan Iskan

JAMBIEKSPRES.CO - Kalau saja Anies jadi dicalonkan oleh PDI-Perjuangan untuk jabatan gubernur Jakarta, saya melihatnya dari dua sisi. Baik dan buruk.

Sisi baiknya: PDI-Perjuangan menunjukkan sikap kebangsaan yang luar biasa. Anies yang di masa lalu dicitrakan sebagai lambang ''kanan'' dirangkul oleh partai yang dicitrakan sebagai ''kiri''.

Itu tidak hanya baik. Itu luar biasa baik. Bagi bangsa. Bagi pendidikan kebangsaan. Yang kanan bisa bergeser ke kiri. Yang kiri mau bergeser ke kanan.

Terbentuklah kekuatan kanan dalam dan kiri dalam.

BACA JUGA:CIMB Niaga Luncurkan OCTO Merchant

BACA JUGA:Polda Gelar Simulasi Penanganan Situasi Darurat Pengamanan Pilkada 2024 di Jambi

Bahkan, kalau bisa, mereka bergeser ke tengah. Alangkah hebatnya bangsa ini.

Terlalu hebat. Tidak baik. Jangan juga berharap terlalu hebat seperti itu. Tidak harus semua pihak di tengah persis. Bisa di kiri dalam dan di kanan dalam pun sudah sangat bagus.

Dan itu bagi PDI-Perjuangan bukan hal baru. Abdullah Azwar Anas adalah kader NU murni. Sebelum lahir pun ia sudah NU. Ketika bayi ia jadi bayi NU. Anak NU. Pelajar NU. Pemuda Ansor NU. Politikus NU.

Berkat prestasinya Azwar Anas direkrut oleh PDI-Perjuangan. Ia dicalonkan jadi bupati Banyuwangi. Berhasil. Terpilih. Berhasil.

Mampu membangun Banyuwangi –bahkan setengah menyulapnya– dengan istimewa. Jadilah Banyuwangi model pembangunan kabupaten ideal di Indonesia.

Anas terus setia pada partai Banteng. Ia dicalonkan kembali untuk periode kedua. Terpilih lagi.

Selanjutnya Anda sudah tahu: nama Banyuwangi begitu harum. Pun istrinya ikut mendapat nama besar Anas: terpilih sebagai bupati Banyuwangi berikutnya.

PDI-Perjuangan masih ingin menjadikan Anas calon wakil gubernur Jatim. Sial. Ada jejak digital soal dada dan paha. Ia ejakulasi sebelum waktunya klimaks.

Kategori :

Terkait

Kamis 21 Nov 2024 - 20:28 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 20:41 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 19:30 WIB

Critical Parah

Senin 18 Nov 2024 - 19:41 WIB

Tafsir Iqra

Minggu 17 Nov 2024 - 22:09 WIB

Medali Debat