JAMBI - Pascasarjana Universitas Jambi (UNJA) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema "Tantangan dan Peluang Sumber Daya Manusia Berkualitas Untuk Mencapai Indonesia Emas" pada Sabtu, 31 Agustus 2024 di Aston Hotel Jambi. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan akademik tahun 2024/2025 yang bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan wawasan tentang pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mewujudkan visi Indonesia Emas.
Kuliah umum ini diawali dengan serangkaian acara pembukaan yang dimulai pukul 08.30 WIB. Para peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan pembacaan doa. Adapun pemateri utama dalam kuliah umum ini disampaikan oleh Prof. Dr. Hafid Abbas, yang merupakan Ketua Senat Universitas Negeri Jakarta (Mantan Ketua Komnas HAM RI), yang membahas tantangan dan peluang yang dihadapi Indonesia dalam menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing di kancah global.
Direktur Pascasarjana UNJA, Prof. Dr. H. Haryadi, S.E., M.M.S., memberikan sambutan pembuka yang disusul dengan sambutan dari Rektor Universitas Jambi, Prof. Dr. Helmi, S.H., M.H., yang sekaligus secara resmi membuka acara kuliah umum ini.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis mahasiswa baru kepada kepada Para Dekan Fakultas (Ekonomi, Hukum, Pertanian, Perernakan, dan Kedokteran) dan Pascasarjana, oleh Rektor UNJA, yang turut disaksikan oleh Prof. Syamsurijal Tan, S.E.,M.A., Ketua Senat UNJA yang sekaligus juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut, Dekan dan Para Gurubesar serta Dosen dilingkungan UNJA, hingga Mahasiswa baru Pascasarjana UNJA.
Rektor UNJA, Helmi mengatakan, materi pada Kuliah Umum Pascasarjana ini dirasa sangat bagus, karena memberikan pemahaman dan pencerahan bagi mahasiswa baru S2 dan S3 termasuk bagi dosen UNJA. “Karena memang kita dihadapkan pada tantangan, peluang dan ancaman terkait dengan SDM kita ke depan, juga transformasi tekhnologi kemudian bonus demografi. Bonus demografi akan dapat memberikan dampak positif ketika kita mampu mengelola dengan baik. Namun jika tidak dapat dikelola secara optimal, maka bonus demografi ini juga bisa berdampak negative bahkan menjadi beban negara,” ujar Rektor.
Oleh karena itu, Rektor menyatakan bahwa peningkatan kompetensi kualitas SDM itu menjadi perhatian khusus di UNJA untuk ke depan. Kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi mahasiswa dalam memahami peran penting sumber daya manusia yang berkualitas dalam mencapai cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana UNJA, Prof. Dr. H. Haryadi, S.E., M.M.S., menambahkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa baru Pascasarjana dari masing-masing program studi. Disamping yang hadir langsung, Pascasarjana juga menfasilitasi mahasiwa untuk dapat pula mengikuti secara daring. “Kita berharap kuliah umum ini bisa memberikan wawasan dan pemikiran baru bagi mahasiswa baru Pascasarjana UNJA baik itu mahasiswa S2 maupun S3, dan pada hari ini juga diadakan penyerahan mahasiswa mono disiplin ke fakultasnya masing-masing, penyerahan dilakukan Rektor kepada Dekan di setiap Fakultasnya,” ungkapnya.
Saat ini mahasiswa pascasarjana Unja secara keseluruhan berjumlah 1.795 mahasiswa yang terdiri dari multidisiplin dan monodisiplin. Sementara mahasiswa baru yang diterima melalui Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru beberapa waktu lalu berjumlah 646 orang. Seiring dengan semakin banyaknya program studi yang terakreditasi unggul, setiap tahun peminat masuk ke Pascasarjana Universitas Jambi terus meningkat dan pendaftarnya tidak hanya berasal dari dalam provinsi sendiri, tetapi juga dari seluruh Provinsi di Sumatera dan bahkan juga ada yang berasal dari Jawa. Ini mengindikasikan bahwa Pascasarjana UNJA semakin dikenal dan semakin diminati serta semakin dicintai oleh Masyarakat. Pascasarjana terus meningkatkan kualitasnya. Saat ini Terdapat 7 prodi Pascasarjana yang sedang menjalani proses untuk meraih akreditasi internasional. "Insya Allah akhir tahun ini gedung baru 8 lantai siap digunakan dan diharapkan bisa menampung semua mahasiswa pascasarjana kita dengan sarana dan prasarana bertaraf internasional," imbuh Prof Haryadi. (*)