Nostra Aetate

Kamis 05 Sep 2024 - 22:17 WIB
Editor : Jurnal

ADA seorang kiai yang mengikuti secara khusus acara kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sekarang ini.

Dari detik ke detik. Lewat siaran langsung dari televisi Vatikan.

Siaran langsung itu dalam banyak bahasa. Kiai kita pilih siaran yang dalam bahasa Italia.

Ia seorang kiai sufi. Asli Betawi. Namanya: KH Dr Yusuf Daud. Ia alumnus SMAN 46 Jakarta. Lalu masuk Universitas Indonesia sampai bergelar doktor.

Kiai Yusuf memang punya hubungan batin dengan Sri Paus. Ia beberapa kali bertemu pemimpin Katolik tertinggi di dunia itu.

Kiai Yusuf adalah orang Asia pertama yang menerima beasiswa dari Vatikan. Tahun 2008.

Kuliahnya di tiga universitas di Roma: Gregoriana, Angelicum Saint Thomas, dan Pisai.

Mata kuliah yang didalami adalah tradisi agama-agama dunia dan budaya.

Waktu saya hubungi kemarin Kiai Yusuf lagi di Jakarta. Ia stand by di ibu kota menunggu kesempatan menghadiri salah satu acara Paus di Jakarta.

Sebelum Paus berangkat ke Asia, penerjemah Paus menghubunginya.

Ke Jakarta sekarang ini bagi Kiai Yusuf sekalian mengantarkan putrinya berangkat kuliah di Tiongkok: Najma Basheera Citra. Dia akan mengambil sastra Tiongkok di Guilin University of Electronic Technology di Guilin, Tiongkok Selatan.

Anak pertamanya sudah lulus dari universitas di Nanjing dan kini lanjut ke S-2 di Tiongkok.

Kiai Yusuf lulus S-1 UI jurusan sastra Arab. Lalu lulus S-2 UI di kajian hubungan internasional dengan spesialisasi Timur Tengah dan Islam.

Ia masih ambil S-2 lagi untuk Islamic College of Advance Studies jurusan Filsafat Tasawuf. Di bidang itu pula doktornya.

Ilmu agamanya sendiri didapat sejak masih anak-anak. Sejak SD ia sudah bisa baca kitab klasik pesantren. Kitab gundul. Gurunya adalah seorang kiai spiritual karismatis di sekitar Jakarta, KH Zahdam, Cikarang.

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 20:13 WIB

Wanita Global

Jumat 22 Nov 2024 - 21:13 WIB

Datuk ITB

Kamis 21 Nov 2024 - 20:28 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 20:41 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 19:30 WIB

Critical Parah