Bantuan Dumisake Alat Perkebunan
JAMBI - Dinas Perkebunan Provinsi Jambi akan menyalurkan bantuan alat perkebunan bagi buruh di 25 Kelompok miskin ekstrim kabupaten/kota. Dijadwalkan program yang diklaim perdana dilakukan di Indonesia ini akan dilaunching Gubernur Jambi Al Haris pada 2 Desember 2023 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal. Kata Dia, hal ini dibuat lantaran untuk memberikan peluang bagi buruh perkebunan bisa memulai pekerjaan secara mandiri.
"Pada program Dumisake pak gubernur membuat kelompok pengusaha jasa pengelola kebun. Bantuan ini akan diserahkan kepada 25 kelompok atau dengan jumlah anggota 500 orang (masing-masing 20 orang) buruh kebun. Dengan rincian 21 kelompok buruh sawit, 2 kelompok buruh kebun kelapa dan 2 kelompok buruh kebun pinang," kata Agus Rizal (23/11).
Dalam bantuan ini Disbun membantu buruh yang terkategori miskin ekstrem berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE). Penerima bantuan telah dilakukan verifikasi khusus untuk penduduk miskin ekstrim yang bekerja sebagai buruh di sektor perkebunan. Agar kelompok penerima bekerja efektif dan efisien.
Adapun bantuan yang diberikan berupa alat dan mesin. Total masing-masing kelompok akan mendapat Rp 96 juta bantuan berbentuk barang. Atau alokasi anggaran keseluruhan Rp 2,4 Miliar.
"Jadi bantuanya wujudnya seperti motor roda tiga sebagai alat pengangkutan sawit yang bisa mengangkut 1.000 Kilogram produk baik sawit, pinang maupun kelapa. Lalu ada juga alat bantu menodos egrek elektrik, dan juga ada gerobak sorong, mesin potong rumput, sinso kecil serta spryer kecil," akunya.
Tak hanya itu, Dinas Perkebunan juga telah memikirkan tindak lanjut setelah bantuan ini diberikan. Mereka akan dilatih menjadi profesional di bidangnya.
"Kita harap kedepan kelompok kerja jasa pengelola kebun bisa menjadi tenaga outsorcing di perusahaan karena tenaga kerja sesuai Undang-Undang Cipta Kerja sangat dibutuhkan," akunya.
Lanjutnya, tujuan akhirnya diharapkan setelah bantuan dan pelatihan itu dilakukan dapat tercipta lapangan kerja baru.
"Ini upaya kita terus mengentaskan kemiskinan ekstrim, dimana hitungannya di Jambi yang betul-betul kurang mampu disektor perkebunan ada 70 ribuan, ini akan bertahap dan terukur," pungkasnya. (aba)