JAKARTA-Pelari elite nasional Triyaningsih menyebutkan bahwa penggunaan sepatu baru saat lomba bisa berisiko menyebabkan hal-hal yang tak diinginkan, termasuk cedera.
Meskipun beberapa sepatu dapat menyesuaikan dengan kaki dengan cepat, perempuan yang pernah menyandang predikat "Ratu Lari Jarak Jauh Indonesia" itu menyarankan untuk tidak mengambil risiko.
"Karena kita belum tahu sejauh mana sepatu tersebut nyaman untuk digunakan," ujar Triyaningsih di Jakarta.
Untuk berlari, kata Triyaningsih, diperlukan sepatu yang pas dan nyaman demi menunjang keselamatan.
Kaki adalah bagian tubuh yang paling sering mengalami tekanan, beban, dan rintangan setiap hari. Bahkan, tekanan pada kaki dapat meningkat 1,5 hingga 3 kali lipat saat berjalan cepat atau berlari.
Mengetahui bentuk kaki, kata peraih 11 medali emas SEA Games itu, sangat penting dalam menentukan jenis sepatu yang tepat untuk mengurangi beban pada kaki.
Triyaningsih menyarankan untuk mencoba sepatu minimal dua kali dengan jarak yang akan ditempuh saat lomba.
"Contohnya, jika lomba dengan jarak 5 hingga 10 kilometer, coba sepatu tersebut selama latihan dengan jarak tersebut," ujarnya.
Triyaningsih mengungkapkan terdapat tiga tipe bentuk kaki yaitu pronated (flat foot), normal, dan supinated (high arch). Penggunaan sepatu untuk lari sebaiknya mengikuti tipe atau bentuk dari kaki.
Saat membeli sepatu, ia menyarankan untuk membeli langsung di toko yang khusus menjual sepatu dan menanyakan fitur-fitur tertentu sesuai dengan tipe kaki.
"Toko yang khusus menjual sepatu biasanya memiliki alat untuk menentukan tipe sepatu yang cocok sesuai dengan tipe kaki," katanya lagi.
Bagi pemula, Triyaningsih menyarankan pemilihan sepatu yang memiliki fitur stabilitas karena lebih dapat menyesuaikan bentuk kaki.
Untuk pelari yang ingin meningkatkan performa, ia menekankan pentingnya teknologi pada sepatu untuk mendukung performa saat berlari.
"Bagi pelari yang ingin meningkatkan performa, teknologi pada sepatu sangat perlu dipertimbangkan, karena bisa memberikan tambahan performa sekitar 10 persen untuk lompatan," jelasnya.
Meskipun penampilan keren dengan sepatu baru sangat menggoda, kata Triyaningsih, kesehatan dan keselamatan kaki harus tetap menjadi prioritas utama bagi para pelari. (ant)