JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Sebanyak 366 helai batik asal Indonesia kini menjadi bagian dari koleksi di Weltmuseum, museum antropologi terbesar di Austria yang terletak di Wina.
Museum yang didirikan pada tahun 1876 ini berada di Istana Hofburg dan menyimpan lebih dari 400 ribu objek etnografi serta arkeologi dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia, Afrika, Oseania, dan Amerika.
Koleksi batik yang ditampilkan di museum ini mencakup berbagai jenis, seperti sarung dan kain panjang, yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Cirebon, Yogyakarta, Solo, serta wilayah lain di Jawa Tengah. Menurut informasi yang diperoleh dari ANTARA, koleksi ini didapat melalui ekspedisi ke Jawa, sumbangan dari Sri Sultan Hamengkubuwono, dan hadiah-hadiah yang diterima museum.
BACA JUGA:Mengapa Batik Kontemporer Kini Jadi Favorit di Kalangan Anak Muda, Ini Alasannya
BACA JUGA:Tips Perawatan Batik Penting untuk Mempertahankan Keindahan dan Kualitas
Batik tertua dalam koleksi ini berasal dari tahun 1838.
Dr. Jonathan Fine, perwakilan Weltmuseum Wina, mengungkapkan kekagumannya terhadap proses pembuatan batik yang kaya akan makna dan filosofi.
“Oleh karena itu, sangat penting bagi Museum Wina untuk mengoleksi batik ini agar dunia dapat mengapresiasi keindahannya,” jelasnya.
Fine berharap kerjasama dengan Himpunan Wastraprema dapat diperluas, tidak hanya terbatas pada koleksi batik, tetapi juga mencakup berbagai wastra lain yang ada di Indonesia.
BACA JUGA:Membedakan Proses Pembuatan Batik Tulis dan Cap
BACA JUGA:Tampilkan Fashion Show Batik Jambi Upaya Pemkot Jambi Angkat Potensi Dearah
Ketua Umum Himpunan Wastraprema, Neneng Iskandar, menambahkan bahwa banyaknya benda bersejarah, termasuk batik, di museum luar negeri merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia.
"Ini memberi kesempatan kepada masyarakat dunia untuk lebih mengenal warisan budaya kita melalui koleksi yang dipamerkan,” ujarnya.
Neneng menegaskan bahwa batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO dan terus menarik perhatian komunitas internasional.
Ini sejalan dengan misi Wastraprema untuk melestarikan wastra Indonesia, termasuk batik.
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober mendatang, Himpunan Wastraprema mengadakan diskusi tentang wastra, khususnya batik yang menjadi koleksi di Weltmuseum Wien.
BACA JUGA:Pelatihan Membatik Untuk Menyemai Keterampilan dan Semangat Wirausaha
BACA JUGA:Buat Alat Cap Batik Dengan Memanfaatkan Bungkus Rokok
Acara ini berlangsung di Museum Tekstil Jakarta pada Sabtu (28/9) dan dihadiri oleh Duta Besar Austria untuk Indonesia, Dr. Thomas Loidl. (*)