JAKARTA-Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meminta Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk berfokus pada peningkatan produktivitas sawit nasional agar bisa mencapai hingga 17 ton per hektare.
"Paling tidak kita bisa 17 ton per hektare, mendekati Malaysia yang 18 ton per hektare," ujarnya saat menghadiri pengukuhan kepengurusan Apkasindo 2024 di Jakarta, Rabu.
Sudaryono menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga sawit sebagai komoditas strategis yang tidak hanya mendukung perekonomian nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani, terlebih saat ini sawit Indonesia menguasai 60 persen pasar dunia.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya hilirisasi sawit, termasuk untuk pengembangan biodiesel B50 guna mengurangi ketergantungan pada impor biosolar.
"Kalau kita bicara sawit, kita punya catatan pada ekspor CPO (crude palm oil/minyak sawit mentah) kita sekaligus menjadikan bahan hilirisasi yang berhasil mengembangkan B35 dan B50. Syukur syukur kita bisa mengurangi 100 persen impor biosolar," tambahnya.
Ia juga meminta agar lahan perkebunan sawit dimanfaatkan secara optimal dengan menanam padi gogo di sela-selanya. Tujuannya adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, sesuai dengan program pemerintah yang bertujuan meningkatkan produksi padi dalam negeri.
Kementerian Pertanian menargetkan penanaman 500 ribu hektar padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan implementasi program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan atau yang biasa disebut Kesatria.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Pembina Apkasindo, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengingatkan pengurus baru Apkasindo untuk menjembatani kepentingan petani dan berperan aktif dalam dialog dengan masyarakat serta pemerintah. Ia menekankan pentingnya sikap kritis Apkasindo dalam membela hak-hak petani sawit.
"Posisi Apkasindo harus jelas dengan memiliki pikiran kritis untuk membela kepentingan petani sawit," katanya, menambahkan bahwa Apkasindo juga harus mendukung kebijakan pemerintah.
Sementara itu, Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung mengapresiasi pemerintah yang telah menjaga minyak sawit mentah (CPO) sehingga memiliki harga yang menguntungkan para petani sawit.
Gulat mengatakan pemerintah telah memenuhi sebagian kebutuhan petani sawit dengan menyediakan pupuk yang berlimpah dan program replanting yang juga sangat masif. Ini disebutnya merupakan langkah tepat mengingat sawit adalah komoditas strategis nasional. (ant)