PALEMBANG, JAMBIEKSPRES.CO-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan bahwa pihaknya tidak berencana meniadakan guru honorer, mengingat pentingnya peran mereka dalam ekosistem pendidikan Indonesia.
"Kita belum ada rencana untuk meniadakan guru honorer karena selama ini posisi dan peran mereka masih sangat kita perlukan," ujar Abdul di Gedung Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Selatan, Palembang.
Ia menjelaskan bahwa kehadiran guru honorer menjadi solusi untuk dua masalah utama dalam ketersediaan guru di Indonesia: distribusi di berbagai wilayah dan kebutuhan pengajar dalam bidang studi tertentu.
"Secara nasional, jumlah guru sudah cukup, tetapi problem kita adalah distribusi guru," tambahnya.
Abdul menyatakan bahwa jika didukung oleh pendanaan yang memadai, akan ada kemungkinan untuk menarik lebih banyak guru honorer, terutama di bidang studi yang masih membutuhkan tenaga pengajar.
"Jika anggaran memungkinkan, kita akan melakukan rekrutmen guru di bidang studi tertentu," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen juga meluncurkan Bulan Guru Nasional untuk memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 25 November.
Ia menyampaikan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sumber daya manusia unggul melalui pendidikan, salah satunya dengan mewajibkan belajar selama 13 tahun.
Abdul mengungkapkan tiga upaya untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia, guna menciptakan pendidikan berkualitas dan mencetak sumber daya manusia unggulan.
Pertama, terkait sertifikasi guru, di mana banyak guru di Indonesia belum memiliki gelar akademik Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1). Kemendikdasmen akan membantu guru memperoleh ijazah tersebut melalui beasiswa atau program bantuan pendidikan.
Upaya kedua adalah peningkatan kompetensi guru, di mana Abdul menyebutkan ada empat kompetensi yang harus dicapai: kompetensi akademik, pedagogik, sosial, dan moral. Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan menambah materi bimbingan konseling dan pendidikan nilai.
Ketiga, peningkatan kesejahteraan guru, karena mutu dan kualitas guru sangat dipengaruhi oleh kesejahteraannya. Abdul menegaskan komitmen pihaknya untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia. (ant)