Perawatan Bayi Prematur Fokus pada Tantangan Neurologis dan Tumbuh Kembang Optimal

Rabu 20 Nov 2024 - 18:31 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan genap atau prematur menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal perkembangan neurologis dan kesehatan secara keseluruhan.

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Achmad Rafli, Sp.A (K), dari RSIA Bunda, Jakarta, langkah strategis seperti nutrisi, stimulasi dini, dan pemantauan ketat sangat penting untuk memastikan tumbuh kembang bayi prematur dapat berjalan optimal.
“Pada bayi prematur, pembentukan otak belum sepenuhnya sempurna saat lahir. Proses ini, yang seharusnya selesai selama trimester ketiga, melibatkan perkembangan kemampuan motorik, fungsi vital seperti pernapasan, hingga koordinasi menelan,” jelas Dokter Rafli dalam acara peringatan “World Prematurity Day” di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa bayi prematur memiliki risiko tinggi terhadap gangguan neurologis, seperti keterlambatan perkembangan motorik, kesulitan berbicara, atau bahkan kondisi autisme.

Oleh karena itu, stimulasi dini yang intensif sangat diperlukan, terutama dalam seribu hari pertama kehidupan, yang merupakan periode krusial bagi pertumbuhan fisik dan mental anak.
Dokter Rafli juga menyoroti pentingnya kesehatan ibu selama masa kehamilan.

“Stres yang dialami ibu hamil tidak hanya memengaruhi kesehatannya sendiri, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak janin. Keseimbangan fisik dan mental ibu harus tetap terjaga selama masa kehamilan,” ujarnya.
Selain itu, ASI, khususnya kolostrum sebagai nutrisi pertama, disebut sebagai faktor penting untuk mendukung perkembangan otak dan sistem kekebalan bayi prematur.

Nutrisi ini membantu mengatasi tantangan awal bayi prematur, seperti berat badan rendah dan kerentanan terhadap infeksi.
Pemantauan rutin terhadap indikator perkembangan, seperti lingkar kepala, juga dinilai penting untuk mendeteksi dini adanya gangguan neurologis.

"Lingkar kepala merupakan parameter yang sering digunakan untuk memastikan perkembangan otak berjalan dengan baik," tutur Dokter Rafli.
Untuk mengoptimalkan perkembangan bayi prematur, tim medis yang terdiri dari dokter anak, ahli neurologi, dan ahli gizi perlu bekerja sama.

"Pendekatan terpadu ini memastikan setiap aspek tumbuh kembang bayi prematur terpantau dengan baik," tambahnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dalam memberikan stimulasi, seperti berkomunikasi dengan bayi, bermain, memperlihatkan gambar atau pola, serta memberikan stimulasi audio berupa musik yang menenangkan.

Dengan perhatian khusus ini, bayi prematur memiliki peluang besar untuk mencapai perkembangan yang optimal.
“Meski perawatan bayi prematur adalah tantangan besar, dengan dedikasi dan intervensi yang tepat, mereka dapat tumbuh sehat dan memiliki masa depan cerah seperti anak-anak lain yang lahir cukup bulan,” pungkasnya. (*)

Kategori :