JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak para guru di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi guna mengembangkan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lebih inovatif, seiring dengan perkembangan zaman.
"Penguatan nilai pendidikan karakter, termasuk penerapan teknologi dalam pembelajaran yang sesuai dengan kearifan lokal, sangat dibutuhkan," ujar Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikbudristek, Rahmadi Widiharto, dalam acara Innovation School Leaders and Teachers Forum (ISLTF) ke-59 yang digelar secara daring.
Rahmadi menilai, Indonesia kaya dengan nilai luhur dan budaya yang dapat diintegrasikan dalam kebijakan nasional melalui pendidikan.
Salah satu cara untuk mengakselerasi dan mengoptimalkan potensi tersebut adalah dengan melibatkan teknologi dalam pembelajaran.
Ia mengingatkan bahwa tantangan sebenarnya bukanlah teknologi yang menggantikan peran guru, melainkan guru yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Guru yang tidak beradaptasi dengan teknologi akan tertinggal," tegasnya.
Oleh karena itu, Rahmadi menekankan pentingnya memperkuat kompetensi dasar, terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih inovatif.
Ia juga menegaskan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan hak-hak dan kesejahteraan para guru, sebagaimana disampaikan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, pada Peringatan Hari Guru Nasional baru-baru ini.
Kemendikbudristek pun mendorong para guru, terutama di daerah, untuk memanfaatkan teknologi secara bijak.
"Kami mengajak rekan-rekan guru untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam praktik pembelajaran menggunakan teknologi," ujar Rahmadi.
Melalui pemanfaatan teknologi yang lebih maksimal, Kemendikbudristek berharap dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional dan mencetak talenta-talenta berkualitas untuk Indonesia Emas 2045. (*)