JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Intensitas hujan sedang hingga tinggi yang melanda berbagai wilayah di provinsi Jambi selama sepekan terakhir menyebabkan peningkatan Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Batanghari di wilayah Kota Jambi.
Berdasarkan data dari Alat Pengukur Ketinggian Air (APKA) di Pos Pemantauan Tanggo Rajo, TMA Sungai Batanghari tercatat mencapai 12,65 meter, naik dari sebelumnya 10,18 meter.
Syahruddin, petugas pemantau TMA di Pos Tanggo Rajo, Ancol, Kota Jambi, menyampaikan bahwa kenaikan TMA ini telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir dan semakin meningkat akibat hujan yang merata di wilayah hulu Sungai Batanghari.
"Tinggi muka air terus naik, terutama dalam beberapa hari terakhir. Hujan yang merata di bagian hulu sangat mempengaruhi kondisi ini," ujar Syahruddin.
BACA JUGA:Ditpolairud Polda Lakukan Penyelidikan Terkait Tercemarnya Air Sungai Batanghari
BACA JUGA:Kuantitas dan Kualitas Sungai Batanghari Terus Menurun, PDAM Butuh Alternatif Sumber Air Baku
Meskipun saat ini status TMA Sungai Batanghari masih tergolong normal, Syahruddin memperingatkan bahwa level siaga 3 yang berada di angka 13,47 meter sudah mendekati.
Ia mengimbau masyarakat di sekitar bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama jika hujan deras terus berlanjut di kawasan hulu.
"Kami menghimbau masyarakat agar berhati-hati, karena luapan Sungai Batanghari sewaktu-waktu bisa terjadi, terutama jika hujan deras terus mengguyur wilayah provinsi Jambi," jelasnya.
Syahruddin juga memprediksi TMA akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan, mengingat potensi hujan di wilayah provinsi Jambi yang semakin meluas.
"Kondisi hujan yang merata di wilayah Jambi, terutama di bagian hulu, akan menyebabkan TMA terus naik. Masyarakat harus siap siaga," tambahnya.
Peningkatan TMA Sungai Batanghari menjadi perhatian serius karena potensi banjir luapan dapat mengganggu aktivitas warga dan merendam pemukiman di sepanjang bantaran sungai.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak yang mungkin terjadi. (*)