JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Kepala Departemen Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Diani Kartini, SpB.Subsp.Onk(K), menekankan pentingnya deteksi dini kelainan kelenjar paratiroid untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.
“Meskipun ukurannya kecil dan letaknya tersembunyi, kelainan pada kelenjar paratiroid seperti hiperparatiroid dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dideteksi dan ditangani dengan tepat,” katanya dalam webinar tentang gangguan pada kelenjar paratiroid yang diikuti dari Jakarta.
Dokter Diani menjelaskan bahwa kelenjar paratiroid atau yang biasa disebut kelenjar anak gondok berada di belakang kelenjar tiroid atau gondok.
Ia menjelaskan, kelenjar paratiroid berperan penting dalam pengaturan metabolisme kalsium, yang berpengaruh pada kesehatan tulang, ginjal, dan sistem pencernaan.
Menurutnya, kelainan pada kelenjar paratiroid sering kali tidak disadari.
"Sering kali pasien datang dengan keluhan nyeri tulang, tapi tidak ada yang mencurigai adanya gangguan pada kelenjar paratiroid. Padahal, bisa jadi itu akibat meningkatnya hormon paratiroid," katanya.
Namun, kelainan pada kelenjar paratiroid bisa membahayakan kalau tidak segera dideteksi dan ditangani.
Dokter Diani menambahkan bahwa peningkatan kadar hormon paratiroid dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, yang meningkatkan risiko patah tulang serta gangguan pada ginjal dan usus.
"Penting bagi masyarakat untuk lebih peka terhadap gejala-gejala yang dapat mengindikasikan kelainan pada kelenjar paratiroid agar pengobatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat serta mencegah terjadinya komplikasi serius," katanya.
Ia menyarankan orang yang sering mengalami nyeri tulang atau patah tulang tanpa sebab yang jelas menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan pada kelenjar paratiroid.
Deteksi dini kelainan kelenjar paratiroid melalui pemeriksaan kalsium dan hormon paratiroid sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut, kata dia.
Pemeriksaan lanjutan, menurutnya, juga harus dilakukan untuk menentukan apakah kelainan itu disebabkan oleh tumor jinak, tumor ganas, atau hiperplasia kelenjar paratiroid.
Dokter Diani menekankan pentingnya keakuratan diagnosis dalam menentukan cara yang efektif untuk menangani kelainan kelenjar paratiroid.
Menurutnya, pembedahan bisa dilakukan jika kelainan kelenjar paratiroid disebabkan oleh tumor atau pembesaran kelenjar yang signifikan.
Selain itu, ia menyampaikan perlunya mewaspadai defisiensi vitamin D, yang dapat mempengaruhi fungsi kelenjar paratiroid.