JAKARTA- Mukernas II Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru saja tuntas pekan lalu dan menghasilkan keputusan tentang pelaksanan muktamar. Untuk pelaksanan Muktamar PPP 2025 diputuskan berlangsung setelah hari Idul Fitri 2025, tetapi lokasinya belum ditentukan.
"Di Mukernas memang sempat ada usulan tempat Muktamar 2025 di Bali, tetapi ditolak untuk diputuskan dalam forum tersebut. Dan, peserta Mukernas sepakat untuk dibahas dan diputuskan oleh DPP,” kata Sekretaris DPW PPP Jawa Tengah (Jateng) Suyono dalam keterangannya, Selasa (17/12).
Dengan belum ditetapkannya lokasi Muktamar 2025 PPP, kata Suyono, DPW PPP Jateng mengusulkan kepada DPP agar Semarang diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah Muktamar 2025. DPW Jateng mengaku siap menfasilitasi penyelenggeraan muktamar di Semarang sebagai tuan rumah walaupun bukan semua ditanggung DPW. Bahkan usulan itu telah disampaikan kepada Sekjen PPP Arwani Thomafi.
“PPP Jateng mengusulkan agar Semarang bisa menjadi tuan rumah muktamar. PPP Jateng juga akan menfasilitasi jika DPP nantinya akan memberikan kepercayaan kepada Semarang untuk menjadi tuan rumah,” kata Suyono.
Menurut Suyono, Semarang pantas menjadi tuan rumah karena Jateng pernah menjadi lumbung suara. Banyak tokoh PPP juga lahir dari Jateng.
Suyono menyebutkan bahwa PPP Jateng bukan hanya mengusulkan lokasi muktamar. Pada sidang-sidang komisi yang digelar di Mukernas, DPW Jateng, dan sejumlah DPW lainnya juga mengusulkan perubahan AD/ART, termasuk perubahan pasal untuk syarat menjadi Ketua Umum PPP.
“Dinamika perusahaan AD/ART sudah mengemuka dalam sidang-sidang komisi Mukernas. Usulan ini diyakini akan mendapatkan sambutan baik dari peserta muktamar 2025,” pungkasnya. (gwb)