MUARASABAK - Periode Oktober - Desember atau Triwulan IV Tahun 2024, Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim mencatat sebanyak 981 Guru ASN dan P3K yang sudah sertifikasi, yang terdiri dari guru TK, SD, SMP, pengawas SD dan pengawas SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim, Muhammad Eduard, melalui Kabid PTK, Refli, mengatakan bahwa berdasarkan data yang tercatat untuk guru ASN TK ada sebanyak 20 orang, SD 606 orang, SMP 298 orang, pengawas SD 4 orang dan pengawas SMP 5 orang, total keseluruhan sebanyak 933 orang.
"Sedangkan guru P3K untuk TK sebanyak 3 orang, SD 28 orang dan SMP 17 orang, dengan jumlah sebanyak 48 orang. Ditambah dengan 933 ASN, jadinya total sebanyak 981 orang guru," katanya.
Dengan jumlah tersebut, Pemerintah Kabupaten Tanjabtim menyiapkan anggaran pembayaran gaji sertifikasi guru sekitar Rp. 23 Miliar. Dimana sumber anggarannya langsung dari APBN yang ditransfer ke rekening masing-masing.
"Jadi tidak melalui pemerintah daerah lagi, langsung ke rekening masing-masing guru ASN dan P3K yang sudah sertifikasi. Selain itu, juga ada tunjangan bagi non sertifikasi profesi guru ASN. Guru TK sebanyak orang, SD 241 orang dan SMP 99 orang, total 357 orang," terangnya.
Refli menerangkan, sertifikasi guru dibayar sebagai Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan fokusnya dalam mengajar. Tunjangan ini diberikan kepada guru yang telah memenuhi kualifikasi dan memiliki sertifikat pendidik.
"Tunjangan sertifikasi guru dicairkan setiap tiga bulan sekali, dengan jumlah yang setara dengan gaji pokok bulanan," terangnya.
Menurutnya, setiap tahunnya pasti ada penambahan guru sertifikasi dan juga ada yang pensiun. Sehingga untuk anggaran tidak perlu ditambah dan dikurangi, karena sudah saling menutupi. Namun jika angka yang lulus sertifikasi dibandingkan dengan angka pensiun, lebih tinggi angka pensiun.
"Kalau pensiun kita masih tinggi sekarang, jadi tidak sebanding dengan penerimaan P3K maupun yang lulus sertifikasi," tukasnya. (lan)