JAKARTA- Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan masyarakat Indonesia agar jangan sampai bermusuhan meskipun berbeda pilihan calon presiden dalam Pemilu 2024.
Isu pemilu turut dibahas oleh Wapres ketika bersilaturahmi dengan para ulama se-Bangil di Kediaman Habib Abu Bakar Assegaf, usai melakukan Shalat Jumat di Masjid Agung Jami' Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat.
Kepada para ulama yang hadir, Wapres mengimbau untuk memilih sesuai dengan nurani. Kalaupun terjadi perbedaan pilihan, ia mengingatkan agar jangan sampai terjadi permusuhan.
"Jangan sampai ada permusuhan sesama umat, jangan sampai terbelah. Kalau perbedaan karena ijtihadnya berbeda pasti terjadi. Tetapi jangan sampai terjadi permusuhan dan keterbelahan umat," tutur Ma’ruf seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden RI.
Menurut Wapres, soal memilih capres merupakan perkara hati dan sifatnya sangat pribadi bagi setiap orang. “Karena itu saya tidak pernah mendorong untuk memilih (capres) ini. Mintalah fatwa pada hatimu. Oleh karena itu, bisa jadi berbeda-beda, bisa jadi sama,” ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga membahas isu syariah. Ia menekankan bahwa syariah bukan hanya tentang ilmu fikih atau hukum Islam dan akidah, tetapi juga muamalah.
“Walaupun saya jadi Wapres, saya tetap mengembangkan ekonomi syariah. Syariah bukan hanya akidah tetapi muamalah-nya. Saya menganggap ekonomi syariah menerapkan fikih dalam perekonomian masyarakat," kata dia.
Wapres pun mengajak para ulama yang hadir untuk memberikan perhatian terhadap isu-isu muamalah yang tetap berpegang teguh pada prinsip syariah. Sebab ulama berpendapat muamalah tanpa syariah tidak ada nilainya.
"Bisanya kiai kalau ngomong akidah gerak cepat, tetapi kalau muamalah tidak mau. Untuk itu, ini menjadi tugas kita secara keseluruhan," tutur dia.
Para ulama Bangil yang hadir dalam silaturahmi tersebut di antaranya Habib Abu Bakar Assegaf, KH. Sobri Sutroyono, KH. Zainuddin Siroj, KH. Zainul Mustain, KH. Huda Cholil, KH. Fahrur Rozi, KH. Abdur Rachman, KH. Syamsul Arifin, KH. Sholeh Hayat, dan Gus Wildan.
Sementara, Wapres didampingi Sekretaris Daerah Pemprov Jatim Adhy Karyono, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono WS, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas. (ant)