JAKARTA-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan pendidikan nonformal seperti kursus sangat mendukung pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kursus sebagai pendidikan nonformal turut melatih keterampilan dan pengembangan SDM khususnya untuk anak usia sekolah dan tidak sekolah (ATS),” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wartanto di Jakarta.
Dia menjelaskan Kemendikbudristek sendiri selama ini telah membuat strategi melalui pelatihan-pelatihan untuk siap kerja maupun berwirausaha.
Program-program unggulan tersebut merupakan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Salah satu wujud dari program-program tersebut ditampilkan dalam Gelar Karya Kursus dan Pelatihan yang meliputi praktik-praktik baik dari pendidikan nonformal dengan berbagai bidang.
Sebagai contoh, terdapat program PKW Tekun Tenun dan Kriya Indonesia yang merupakan program kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Dewan Kerajinan Nasional yang menghadirkan perajin dan wirausaha produk lokal Indonesia.
Selain itu, Wartanto menuturkan keterampilan pendidikan nonformal pun perlu menyesuaikan kebutuhan industri saat ini seperti kebutuhan pasar terkait tenaga digital dan otomotif.
Salah satu peserta didik kursus yang membuat animasi ialah Ziqra Zenata Rili dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cybermedia College (CMC), Jakarta.
Melalui pelatihan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) secara gratis, Ziqra dapat menggali potensinya di bidang animasi dan membuat proyek animasi Si Ochip.
“Waktu itu saya gap year dan belum bekerja lalu mendapat informasi terkait pelatihan animasi di LKP CMC. Saya jadi tahu seluk beluk dunia desain animasi dan sekarang saya sudah magang,” kata Ziqra.
Menurut dia, langkahnya mengikuti kursus animasi sangat tepat karena proyek yang dikerjakannya saat ini di tempat magang adalah membuat animasi Pangeran Condet.
Tak hanya di bidang animasi, kursus bidang otomotif pun memiliki cerita praktik baik seperti dari LKP Eka Jaya Berrindo yang memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran berbasis proyek dengan membuat sepeda motor listrik.
“Kami rutin memproduksi sepeda motor listrik ini, bekerja sama dengan mitra industri dan yang melaksanakan produksinya adalah peserta didik,” kata Pemimpin LKP Eka Jaya Berrindo Wildan Kusuma.
Motor listrik ala LKP Eka Jaya Berrindo ini sudah diproduksi rutin sejak 2022 dan telah dilengkapi dengan pedal sepeda sekaligus gas motor sehingga bisa digunakan secara manual maupun sebagai motor.
“Fokus kami adalah menghadirkan wirausaha muda di bidang otomotif. Untuk itu, kami mempersiapkan pelatihan berbasis proyek sehingga peserta didik dapat belajar secara langsung,” ujar Wildan. (ant)