MUARA BUNGO-Pemerintah Kabupaten Bungo telah menyerahkan bantuan bagi korban banjir di 16 Kecamatan Kabupaten Bungo.
Bantuan yang diberikan seperti makanan siap saji, tenda gulung, makan bayi, selimut, pembalut wanita, kasur dan beras.
Bupati Bungo H. Mashuri, turun langsung kebawah untuk melihat kondisi warga sekaligus menyerahkan bantuan, baik melalui pihak pemerintah kecamatan maupun langsung ke pemerintah dusun masing-masing.
Senin 25 Desember 2023) sebanyak tujuh kecamatan yang disambangi Mashuri dan jajarannya, yakni Jujuhan, Pelayang, Tanah Tumbuh, Tanah Sepenggal, Tanah Sepenggal Lintas, Bathin III, dan Bathin II Babeko.
BACA JUGA:Pasca Banjir yang Rendam 16 Kecamatan di Bungo, Sebanyak 51.855 Jiwa Terdampak
BACA JUGA:Sungai Nantang Merao Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir
Sementara pada Selasa (26/12/2023) Mashuri mengunjungi dan menyerahkan bantuan untuk warga di 5 Kecamatan yaitu, Batin III Ulu, Rantau Pandan, Muko-Muko Bathin VII, Bungo Dani dan Kecamatan Pasar Muara Bungo.
Dalam arahannya Mashuri mengatakan bahwa ia dan rombongan kembali berkeliling ke wilayah yang terkena banjir pada Kamis hingga Sabtu lalu.
“Kita turun langsung melihat situasi keadaan masyarakat kita, jadi data sudah kita kumpulkan semuanya dan kita sudah minta kepada seluruh Datuk Rio, terakhir berdasarkan hasil yang dikumpulkan lebih dari 14.000 KK atau bahkan lebih dari 51.000 jiwa yang terdampak banjir,” kata Mashuri.
Orang nomor satu di kabupaten Bungo ini juga mengingatkan perlunya antisipasi terhadap potensi hujan sedang dan hujan dengan intensitas tinggi yang masing terus terjadi.
"Jika kita lihat siklus banjir tahunan ini di Bungo akan banjir pada bulan Januari mulai dari awal hingga pertengahan Januari. Kemarin kita pertengahan Desember kita sudah dilanda banjir, perlu kami kami ingatkan lagi kepada masyarakat kita agar selalu waspada," ingat Mashuri.
BACA JUGA:Banjir di Kota Tak Teratasi, Warga Minta Pemkot Cari Solusi
BACA JUGA:Banjir dan Longsor Landa Kerinci, Sejumlah Rumah Warga Terendam
Terkait dengan bantuan yang diberikan, Mashuri mengatakan bahwa ini merupakan bentuk hadirnya pemerintah ditengah masyarakat yang terkena maupun terdampak banjir.
"Intinya bagaimana masyarakat kita yang tidak bisa bekerja akibat banur, tetapi mereka harus tetap makan, karena ini yang terpenting dahulu," ungkap Mashuri.