SUNGAI PENUH - Berdasarkan hasil rapat evaluasi Pemkot Sungai Penuh menetapkan status tanggap darurat banjir di Kota Sungai Penuh dialihkan menjadi status transisi pemulihan selama 3 bulan ke depan.
Manakala dalam masa tersebut terjadi peralihan kondisi yang mengakibatkan lumpuhnya kegiatan masyarakat, maka status tanggap darurat dapat kembali ditetapkan.
Wako Ahmadi mengatakan perubahan status dari tanggap darurat menjadi transisi pemulihan tidak boleh melemahkan dan tidak boleh menyurutkan semangat membantu masyarakat.
"Semua harus bergerak sesuai tupoksi kita masing - masing. Yang tidak kalah penting, sinkronkan data sesuai kondisi lapangan, " katanya saat rapat tanggap darurat banjir Kota Sungai Penuh, di ruang pola Kantor Walikota.
BACA JUGA: Sekolah Masih Diliburkan, Tebo Waspada Kiriman Air Sungai Batang Tebo
BACA JUGA:Cegah Erosi dan Longsor, Kodim 0420/Sarko Tanam Pohon
Dalam rakor tersebut dipaparkan kondisi terkini dilapangan oleh BPBD, mulai dari luasan banjir, jumlah desa yang tergenang, termasuk bantuan yang telah didistribusikan kepada warga masyarakat yang terkena banjir.
Disamping itu, pinpinan Dewan dan unsur forkompimda juga turut memberikan masukan dan pertimbangan terkait status bencana banjir di Kota Sungai Penuh.
Dampak banjir tak hanya rumah warga, namun infrastruktur juga banyak yang rusak. Seperti tanggul penahan banjir yang jebol di kawasan Tanjung Muda, Hamparan Rawang.
BACA JUGA:816 Blangko Ijazah di Muaro Jambi Dimusnahkan, Ada Apa?
BACA JUGA:SNPDB 2024 MAN IC Jambi Sudah Dibuka, Catat Tanggal dan Pahami Juknisnya Untuk Lolos
Wako meminta agar perbaikan tanggul ini bisa segera dilaksanakan agar bisa cepat selesai, tujuannya agar luapan air tidak sampai meluas dan menggenangi wilayah sekitarnya.
Seperti diketahui, tingginya curah hujan menyebabkan debit air Sungai Batang Merao meluap sehingga menjebol tanggul penahan banjir di kawasan Tanjung Muda, Pemkot Sungai Penuh bergerak cepat melaksanakan perbaikan untuk meminimalisir dampak genangan banjir. (*)