SAROLANGUN- Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sarolangun menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2023.
Dalam momentum Hari Santri Nasional tersebut, Kepala Kemenag Sarolangun M Syatar mengatakan, bahwa peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya sejak tahun 2015 lalu, atas keputusan penetapan Presiden RI Ir Joko Widodo.
”Peserta yang kita undang Forkompinda, kepala-kepala dinas terkait, termasuk juga beberapa pengurus NU, kepala KUA, kepala madrasah, pejabat yang ada di kemenag serta kemudian ada dari BAZNAS. Dan alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar,” katanya.
Kepada seluruh santri, Syatar berpesan untuk lebih giat dalam mempelajari ilmu agama agar nantinya berguna bagi masyarakat sehingga menghasilkan para Santri yang berakhlak, dan tentunya menjadikan momentum HSN ini untuk mengintropeksi diri untuk peningkatkan pendidikan santri di masa mendatang.
” Pesantren ini adalah sarana yang sangat efektif untuk mendidik anak-anak, semangat menuntut ilmu agama itu yang kita harapkan sekali dari mereka agar berguna bagi masyarakat,”ujarnya.
Selain itu, pada HSN tahun 2023 ini, dikatakan Kepala Kemenag Sarolangun ini, bahwa pihaknya bersama jajaran terkait melaksanakan liga santri yang saat ini masih berlangsung di lapangan sepak bola sungai benteng Singkut, dan diikuti seluruh Pondok Pesantren se-Kabupaten Sarolangun
”Liga Santri sudah berjalan di Lapangan Benteng Singkut, kita kemarin mengundang seluruh Ponpes tapi yang mendaftar dari 44 yang daftar hanya 20. Alhamdulillah sudah sampai ke babak semifinal,” jelasnya.
Untuk menyemarakkannya lagi, puncak acara HSN akan dilakukan Tabligh Akbar pada tanggal 26 Oktober turut di lakukan oleh Forum komunikasi Ponpes yang mendatangkan mantan Menteri Agama KH Said Agil Siradj Al Munawar serta edaran Sekjen Kemenag agar membacakan sholawat Bariah.
”Nanti dia akan memberikan tausiyah, selain itu juga sesuai dengan edaran dari Sekjen Kemenag dan instruksi dari pengurus besar NU agar melakukan sholawat Bariah dan di targetkan satu milyar. Alhamdulillah kita sudah melaksanakan di pusatkan pada Ponpes Hasni Sarolangun dengan peserta lebih kurang 1000 orang,” terangnya.
Dirinya berharap, kedepan agar Pemerintah Daerah mendukung pendidikan bagi para santri di pondok pesantren dengan mengalokasikan anggaran khusus di setiap ponpes yang ada di Kabupaten Sarolangun.
”Hari Santri ini setiap tahun di laksanakan sementara tidak ada anggaran, kalau kita melihat dari beberapa Kabupaten sudah punya anggaran dari Pemda seperti Muaro Jambi itu 300 juta kalau tidak salah, Tebo, Tanjabtim, Tanjabbar. Harapan kita kedepan support dari pemerintah daerah tidak hanya di hari Santri saja tapi juga rutinitas yang lain,” pungkasnya. (hnd)