Klimaks Kedua

Kamis 01 Feb 2024 - 19:29 WIB
Editor : Jurnal

"Pemerintah sudah menentukan standar durian musangking," katanya. Cara penyelidikan tanahnya standar. Cara pengolahan tanahnya baku. Cara tanamnya ditentukan. Pun cara pemupukan, pengaturan air, dan pemeliharaan. Sampai ke masalah panennya.

Standarisasi seperti itu yang belum ia lihat di Indonesia. "Saya sudah keliling dari Aceh sampai Sulawesi," katanya.

"Di Indonesia durian apa dan dari daerah mana yang paling enak?" tanya saya. Kepo. 

Aziz terdiam. Lama. Seperti malas berpikir. Saya tahu: ia kesulitan menemukan jawaban. 

"Mungkin Medan," jawabnya tanpa semangat.

"Bukan Jambi? Sorolangun?"

Ia kembali diam. Lama. Tidak ada komentar apa-apa.

"Sudah ke Kalimantan Barat?" tanya saya setengah protes.

"Belum," jawabnya.

"Ada yang bilang Musangking itu asal usulnya dari Kalbar," kata saya.

"Tidak mungkin," tegasnya.

Lalu Aziz bercerita mengenai leluhur Musangking. Ia menyebut satu pulau di tengah sungai Kelantan. Lebar pulau itu 500 meter. Panjang 2 km. Namanya: Pulau Raya. Lokasinya agak di pedalaman: 30 km dari muara sungai.

Tahun 1700-an, seorang pendatang dari Tiongkok merantau ke selatan. Ia memasuki sungai Kelantan. Sampailah ke pulau itu –belum bernama Raya. Pun belum ada nama Malaysia.

Di pulau kosong itu ia tinggal. Lalu kawin dengan wanita keturunan Thailand.

"Kok wanita Thailand?"

"Banyak wanita Thai di Kelantan. Kan dekat perbatasan," katanya. "Dan lagi kalau kawin dengan wanita Melayu kan harus masuk Islam," tambahnya.

Kategori :

Terkait

Sabtu 11 Jan 2025 - 19:08 WIB

Surat Papa

Jumat 10 Jan 2025 - 21:12 WIB

Dansa 90

Senin 06 Jan 2025 - 19:47 WIB

Alvin Biru

Minggu 05 Jan 2025 - 17:39 WIB

Sidang Semu

Jumat 03 Jan 2025 - 21:37 WIB

Palang Rel

Terkini

Sabtu 11 Jan 2025 - 19:25 WIB

Ketua DPRD Kerinci Irwandri Dilantik

Sabtu 11 Jan 2025 - 19:18 WIB

Eca Aura Disukai Marcelino Ferdinan

Sabtu 11 Jan 2025 - 19:08 WIB

Surat Papa