Nilai Wong

Sabtu 27 Apr 2024 - 13:10 WIB
Editor : Adriansyah

JAMBIEKSPRES.CO - Media di Tiongkok sibuk juga menggali dari mana asal perdana menteri Singapura yang baru nanti: Lawrence Wong. 

Mereka menemukannya: dari pulau Hainan. Bukan dari Ipoh, Malaysia. 

Ayah Wong orang desa di Hainan. Tepatnya di sebuah desa sekitar 75 km dari kota besar Haikou. Nama desanya: Bei Shan Chun. Di kecamatan Hui Wen Zhen. Kabupaten Wen Chang.

Dari video yang diunggah media di sana, rumah ayah Lawrence Wong masih ada di desa tersebut. Utuh. Kosong. Satu-satunya rumah kosong di desa itu. Dari video tersebut terlihat suasana pedesaannya. Banyak pohon pinang di sekitarnya. 

Dari pulau Hainan sang ayah merantau ke Semenanjung –sekarang Malaysia. Menetap di Ipoh. Saat itu Ipoh makmur karena jadi pusat tambang timah di zaman itu. 

BACA JUGA:Cerita Pengalaman Syuting TAOL

BACA JUGA:Indonesia Cetak Sejarah Baru Depak Korsel, Selangkah Lagi ke Olympiade Paris

Dari Ipoh sang ayah pindah lagi ke Singapura. Wong lahir di Singapura.

Ya sudah. Itu sudah tidak penting lagi. Kalau ayahnya orang Pulau Hainan, Lawrence Wong sudah jadi orang Pulau Singapura. 

Kalau pun Wong lahir di Hainan, jabatan tertingginya hanya gubernur. Lahir di Singapura ia bisa jadi perdana menteri –meski Pulau Singapura jauh lebih kecil dari Hainan.

''Peristiwa besar melahirkan tokoh besar''.

Kebesaran Covid telah melahirkan Lawrence Wong. Kita pun –yang bukan warga Singapura– masih terngiang dengan kata-katanya: ''kewajiban memakai masker hanya bagi yang sakit''. Artinya: bagi orang sehat tidak harus pakai masker.

Kata-kata itu dipuji karena dianggap sangat logis: yang sakit jangan menularkan penyakit ke yang sehat.

Belakangan ilmu Covid membuktikan bahwa orang yang terlihat sehat pun ternyata mengidap Covid juga. Berarti orang sehat juga bisa menularkan virus jenis itu.

Wong, sebagai penanggung jawab Covid di Singapura berada di simpang jalan. Kalau ia mencabut kata-katanya soal ''masker hanya untuk yang sakit'' rakyat tidak percaya lagi pada pemimpinnya. Kalau ia tidak cabut kata-kata itu bertentangan dengan fakta ilmiah.

Kategori :

Terkait

Minggu 22 Dec 2024 - 20:21 WIB

Celeng Banteng

Jumat 20 Dec 2024 - 20:58 WIB

Tipuan Magelang

Kamis 19 Dec 2024 - 20:51 WIB

Partner Dansa

Rabu 18 Dec 2024 - 20:59 WIB

Mati Lagi

Senin 16 Dec 2024 - 20:28 WIB

Manajer Istri

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 22:54 WIB

Dewan Ingatkan BKPSDM

Minggu 22 Dec 2024 - 22:52 WIB

Sekda Buka Rakor Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:51 WIB

Pendaftaran P3K Dibuka Akhir Desember

Minggu 22 Dec 2024 - 22:49 WIB

134 Personil Amankan Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:48 WIB

Konflik Lahan Berakhir Damai