JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Tingginya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam proses perekrutan menjadi sorotan dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Mercer | Mettl.
Menurut laporan tersebut, sebanyak 75 persen perusahaan di Indonesia menganggap AI sebagai elemen kunci dalam proses perekrutan karyawan baru.
Hal ini menyoroti kebutuhan akan kemampuan yang relevan dalam tenaga kerja di tengah perubahan cepat dalam lingkungan bisnis saat ini.
Dalam keterangan kepada media, Isdar Marwan, Direktur Layanan Karier Mercer Indonesia, menekankan pentingnya perusahaan untuk memperbarui keterampilan tenaga kerja mereka agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan yang terus berubah.
BACA JUGA:Kembangkan Industri Teknologi, UI Kolaborasi dengan Kampus di Korsel
BACA JUGA:Kemendikbudristek Orangtua Pastikan Keamanan Teknologi Bagi Anak
Ia menjelaskan bahwa di era yang terus berkembang pesat saat ini, perusahaan perlu memberdayakan tenaga kerjanya untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, termasuk dalam hal teknologi AI dalam proses perekrutan.
"Praktik perekrutan berbasis keterampilan menjadi krusial dalam memperkuat akuisisi bakat, membangun tim yang beragam, serta mempersiapkan tenaga kerja di masa depan," kata Isdar.
Menurut laporan tersebut, pengaruh AI dan otomatisasi terhadap peran pekerjaan di berbagai industri diperkirakan akan terus berlanjut.
Sebagai contoh, pemimpin sumber daya manusia (SDM) percaya bahwa pekerjaan seperti pemasaran email dan eksekutif layanan pelanggan memiliki risiko tertinggi untuk menjadi usang dan kemungkinan besar akan digantikan oleh AI.
BACA JUGA: Institut Teknologi PLN Siapkan 250 Kuota Program Ikatan Kerja
Namun, survei juga menunjukkan bahwa permintaan terhadap peran pekerjaan yang berpusat pada AI, seperti ilmuwan data dan pembuat konten AI, diperkirakan ak
BACA JUGA:Petani Sayuran Sudah Miliki Kompetensi Gunakan Teknologi Digitalan meningkat.
Isdar juga menyoroti pentingnya perusahaan untuk memanfaatkan potensi AI untuk memperkaya talenta mereka dan membentuk tim yang berkinerja tinggi.
"Tahun 2024 akan menjadi tahun yang menentukan dalam membentuk Workforce 2.0, baik di Indonesia maupun di luar negeri," pungkas Isdar.
Laporan Talent Acquisition Insights 2024 oleh Mercer | Mettl dilakukan melalui survei terhadap lebih dari 750 profesional Sumber Daya Manusia (SDM) di lebih dari 20 industri di Indonesia.
BACA JUGA:Kemenkominfo Gandeng Perusahaan Teknologi
BACA JUGA:BYD Fokus pada Inovasi Teknologi Berkelanjutan, Termasuk di Indonesia
Dari hasil survei tersebut, terungkap wawasan tentang tren perekrutan yang akan membentuk strategi masa depan bagi perusahaan di Indonesia. (*)