MUARABULIAN, JAMBIEKSPRES.CO-Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH, mengajak mantan anggota Jama’ah Ansharu Syari’ah (JAS) dan mantan anggota Napiter untuk bersatu dalam upaya memperbaiki diri, menyatukan hati, dan memperjelas niat untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia.
Menurutnya, cinta terhadap Tanah Air adalah sebagian dari iman, yang menjadi landasan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai.
Ajakan tersebut disampaikan Gubernur saat menghadiri acara Pembacaan dan Penandatanganan Pernyataan Ikrar Setia NKRI, Lepas Bai'at, dan Ikrar Setia NKRI Jaringan Jama’ah Ansharu Syari’ah dan Eks Napiter Wilayah Jambi, di Ruang Aula Besar Kantor Bupati Batang Hari, Kabupaten Batang Hari, pada 30 April 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Al Haris memberikan apresiasi kepada Densus 88 dan Kapolda Jambi atas kolaborasi mereka, serta mengajak mantan anggota JAS dan mantan anggota Napiter untuk bersama-sama menganut visi cinta terhadap NKRI.
BACA JUGA:Belasan Mantan JAS, JAD dan Napiter di Batanghari Lepas Baiat Untuk Ikrar Setia NKRI
BACA JUGA:RESMI! PP Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada 16 Juni 2024
Ia menekankan bahwa setiap langkah dan upaya yang dilakukan memiliki nilai pahala dan kebaikan.
Gubernur Al Haris mengatakan bahwa penandatanganan ikrar ini merupakan langkah penting menuju kesadaran warga negara yang memahami hak dan kewajibannya, menghormati dan menghargai keragaman bangsa, serta menjalankan ajaran agama dengan benar dan sesuai dengan tuntunan ulama yang terpercaya.
Terkait bantuan kepada masyarakat, Gubernur Al Haris menjelaskan bahwa pemerintah pusat dan daerah telah memberikan bantuan yang signifikan, termasuk Program Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan sosial lainnya seperti Raskin.
Selain itu, berbagai program bantuan lokal juga diselenggarakan, seperti bedah rumah bagi masyarakat miskin dan program kesehatan gratis.
BACA JUGA:Menag: Fatwa Ulama Saudi Sebut Haji Non Prosedural Ibadahnya Tidak Sah
BACA JUGA:Klaim Dapat Izin BKN dan Kemendagri, Pemkab Kerinci Lantik 6 Pejabat dan Berikut Nama-namanya
Lebih lanjut, Gubernur Al Haris menyatakan bahwa pemerintah berupaya hadir dalam segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk melalui SKM gratis untuk berobat di rumah sakit umum, program bedah rumah, serta bantuan kepada pesantren.
Ia menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia.
"Ikrar yang diucapkan hari ini diharapkan tulus dari hati, untuk tidak lagi melakukan tindakan yang bertentangan dengan NKRI. Mari kita bahu-membahu bersama seluruh komponen masyarakat Provinsi Jambi untuk menciptakan kedamaian dan ketentraman," tambah Gubernur Al Haris.
Gubernur Al Haris juga mengingatkan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk bersinergi dalam memberikan dukungan dan upaya agar mantan anggota JAS dan mantan anggota Napiter dapat diterima dengan baik di masyarakat.
BACA JUGA:Tapi Sayang, Proyek Pembangkit Skala Besar Masih Jadi Fokus
BACA JUGA:KPK Geledah Gedung DPR RI Sidik Korupsi Kelengkapan Rumah Jabatan
"Dukungan dan upaya bersama diperlukan agar mereka dapat kembali berperan aktif dalam masyarakat, sehingga tidak lagi mencari tempat atau organisasi yang bertentangan dengan NKRI," pesan Gubernur Al Haris.
Dalam tanggapannya, Direktur Identifikasi Sosial Densus 88 Anti Teror Polri, Brigjen Pol. Arif Makfudiharto, menyambut baik langkah positif yang diambil dalam upaya penegakan "soft power".
Ia berharap para mantan anggota JAS dan mantan anggota Napiter dapat maju dan berkontribusi dalam kerangka Islam yang sejati.
Wakil Bupati Batang Hari, Bahktiar, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara tersebut.
BACA JUGA:Teller Bank BRI Unit Kayu Aro Ditahan Kejari Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar, Ini Peranannya
BACA JUGA:Konflik Rebutan Lahan Parkir Berujung Tragis, Pria di Kota Jambi Tewas Ditikam Teman Sendiri
Ia menekankan pentingnya pencegahan radikalisme melalui kegiatan yang tepat sasaran, serta kerja sama yang erat antara berbagai pihak.
"Pencegahan yang dilakukan sejak dini akan membantu mencegah ancaman radikalisme," kata Wakil Bupati Bahktiar. (*)