PADANG, JAMBIEKSPRES.CO-Tragedi banjir bandang di Sumatera Barat menelan korban jiwa.
Sebanyak 14 orang dilaporkan meninggal dunia di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.
Selain itu, sejumlah orang masih belum ditemukan dan dalam proses pencarian.
Daerah yang terdampak meliputi Sungai Pua, Bukik Batabuah, Kubang Putiah, Maninjau, Koto Tuo, Koto Gadang, dan Lasi di Kabupaten Agam.
Sedangkan di Kabupaten Tanah Datar, daerah yang terdampak antara lain Batipuah, Batipuah Selatan, Singgalang X Koto, Limo Kaum, Koto Laweh, Ai Angek X Koto, dan Pandai Sikek.
BACA JUGA:Atasi Banjir di Kerinci, Butuh Dana Triliunan untuk Normalisasi Sungai Batang Merao sebagai Solusi
BACA JUGA:Pj Bupati Asraf Klaim Kerugian Akibat Banjir di Kerinci Capai Rp 896,44 M
Kota Padang Panjang juga ikut terdampak, terutama wilayah Silaiang Bawah, Kelurahan Pasar Usang, dan Batas Kota.
Selain menelan korban jiwa, banjir tersebut juga menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur.
Jalan negara di Silaiang putus total, beberapa jembatan juga hancur, dan banyak rumah warga terendam.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, telah langsung turun ke lokasi bencana untuk meninjau kondisi terkini.
Ia menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan lebat.
BACA JUGA:Tragedi Banjir Besar di Kenya Dimana 219 Meninggal, 164 Luka-luka dan 72 Hilang
BACA JUGA: Pasca Banjir Bandang, Pemkab Kerinci Akan Batasi Pembukaan Hutan
Terkait dengan kerusakan infrastruktur, Gubernur Mahyeldi menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulihkan jalur utama Padang-Pekanbaru via Padang Panjang yang terputus.