Pada 15 Mei tahun ini rakyat Palestina memperingati 76 tahun Al-Nakba, sebuah peristiwa tragis yang terjadi pada 1947-1948. Tragedi besar itu mengakibatkan pengusiran, pembersihan etnis massal terhadap penduduk Palestina dari tanah air mereka.
Selama periode tersebut, lebih dari 750.000 dari 1,4 juta warga Palestina terpaksa mengungsi akibat aksi kekerasan sistematis yang dilakukan Zionis, dengan hanya 16 persen yang berhasil tetap tinggal di wilayah yang kini dikenal sebagai Garis Hijau.
Kekerasan itu mencakup penghancuran lebih dari 531 desa dan kota, pembunuhan massal, penjarahan dan intimidasi yang bertujuan merampas tanah dan properti milik rakyat Palestina.
Pada acara peringatan yang digelar Kedubes Palestina tersebut hadir di antaranya Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Rijal Alhuda, perwakilan Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), Charge d'Affaire (CDA) Kedutaan Besar Lebanon untuk Indonesia Georges Abou Zeid serta sejumlah mahasiswa Palestina yang sedang menempuh Pendidikan di Indonesia. (ant)