Pelatihan dan simulasi ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi para peserta tentang karhutla, memperkenalkan teknologi terkini dalam pemadaman kebakaran, serta memperkuat koordinasi antara berbagai lembaga terkait.
Dengan adanya partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, diharapkan dapat tercipta strategi yang lebih efektif dan responsif dalam penanggulangan kebakaran hutan di masa mendatang. “Keberhasilan Jambi dalam menanggulangi kebakaran hutan merupakan contoh bagi daerah lain, dan melalui pelatihan ini, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Ketua Komda APHI Jambi yang juga Kepala Humas PT WKS Taufik.
Salah satu mahasiswa Prodi Kehutanan, Rinda Octari, berbagi kesan dan harapannya terkait kegiatan yang ia ikuti tersebut. “Kegiatan tadi sangat mengedukasi bagi masyarakat awam maupun mahasiswa-mahasiswa yang bingung cara menangani Karhutla, kemudian perkuliahan secara langsung di lapangan sangat berbeda dibandingkan dengan di kelas, saat di lapangan sangat seru dan menarik untuk cara mengedukasinya. Harapannya semoga ke depan kegiatan simulasi pencegahan Karhutla ini dapat diadakan secara rutin setiap tahunnya,” ungkapnya.
Kemudian, Pradika Yuda Kusuma yang merupakan mahasiswa Prodi Kehutanan dan terlibat sebagai peserta pelaksana yang membantu memadamkan juga turut menyampaikan kesan dan tanggapan terkait praktek lapangan yang dilakukannya. “Kesan yang saya rasakan sangat menyenangkan karena ini pengalaman saya pertama kali mengikuti kegiatan ini, kegiatan ini sangat bermanfaat dikarenakan Indonesia sendiri memiliki luasan hutan dan lahan yang sangat luas, dengan mengikuti kegiatan ini saya memiliki pemahaman dalam pemadaman Karhutla,” pungkas Yuda.
Acara ini diharapkan dapat menjadi Benchmark dan inspirasi bagi Provinsi lain di Indonesia dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang lebih efektif di masa mendatang. (*)