Gol Arkhan Kaka ini menjadi pemicu semangat skuad Garuda dalam membangun serangan berikutnya di babak kedua ini.
Menit ke-60, Panama kembali mencoba melakukan serangan, beruntung serangannya masih bisa diamankan oleh pemain bertahan Indonesia U-17.
Memasuki menit 62, intensitas pertandingan semakin tinggi, kedua kesebelasan saling beli serangan untuk bisa mencetak gol yang membalikkan keadaan.
Menit ke-67, Arkhan Kaka kembali mendapat peluang emas setelah lolos dari kawalan pemain Panama, sayang tendanganya masih bisa digagalkan kiper Manuel Romero.
Menit ke-85, Panama mendapat peluang emas dari sepak pojok, sayang sundulan pemainnya hanya menyenai mistar gawang.
Pada menit 90+ 4, Hanif hampir saja menjebol gawang Panama U-17, sayang tendangannya yang terlalu lemah mudah ditangkap oleh kiper Panama.
Hingga pluit panjang berbunyi, hasil pertandingan Indonesia U-17 melawan Panama U-17 harus berakhir dengan skor imbang, 1-1.
Ekuador Pecundangi Maroko
Sementara itu, di pertandingan grup A lainnya, Michael Bermudez menjadi bintang penentu kemenangan Timnas Ekuador U-17 atas Maroko yang berakhir dengan skor 2-0 dalam laga lanjutan penyisihan grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Senin sore.
Gol Ekuador diciptakan Michael Bermudez pada menit ke-62 dan 90+3.
Dari hasil tersebut, Ekuador menempati posisi pertama klasemen sementara dengan total poin empat, dari dua kali pertandingan.
Sementara, Maroko turun posisi ke peringkat dua dengan poin tiga dari total pertandingan yang sama.
Sang kapten sekaligus pencetak dua gol dalam pertandingan tersebut Michael Bermudez menjadi pemain terbaik.
Jalannya pertandingan babak pertama, Ekuador U-17 yang ingin mengamankan lolos di babak penyisihan langsung menggempur pertahanan Maroko U-17 yang dipimpin oleh Abdelhamid Ait Boudlal sebagai kapten tim.
Hingga 10 menit pertama, kedua tim masih kesusahan untuk menjebol gawang lawan masing-masing.
Maroko membuat peluang pada menit ke-18 melalui sundulan sang kapten Abdelhamid Ait Boudlal, sayang karena diganggu pemain belakang Ekuador, bolanya masih bisa membentur mistar gawang yang dijaga Cristhian Loor.