Kompetisi pertama yang dijalani Rio adalah Magic Wave di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, saat ia berusia 9 tahun.
Kemudian unjuk gigi selancar ombak terus dilakukan untuk mengasah kemampuannya hingga kompetisi internasional terakhir sebagai ajang pemanasan sebelum Olimpiade yakni Championship Tour Rio Pro di Brazil pada Juni 2024.Dalam setiap kompetisi itu, salah satu yang juga diterapkan Rio karena memegang peranan penting adalah mengatur pola makan agar berat badan terjaga.
Meski tidak ketat, ia menghindari beberapa jenis makanan, misalnya, kudapan goreng, makanan mengandung tinggi gula hingga makanan cepat saji, dan makanan yang rendah vitamin dan serat atau junk food.
Peluang Medali
Pelatih Kepala Tim Nasional Surfing Indonesia Arya Subyakto mengungkapkan dengan latihan intensif dan terprogram, Rio berpeluang merebut medali untuk dipersembahkan kepada negeri.
Meski ada lawan berat dari wakil Brasil dan Amerika Serikat, mereka juga pernah dikalahkan oleh Rio.
Selain itu, jam terbang hingga saat ini, dengan ia menduduki peringkat 10 dunia, memberi peluang juga kepada Rio merebut medali.
Sisanya, faktor keberuntungan berupa ombak yang berpihak kepada sang atlet, yang juga menjadi faktor penentu perolehan medali.
Rencananya, Rio dan ofisial berangkat ke Tahiti pada 18 Juli dan dijadwalkan berlomba pada 27 Juli 2024.
Di sela waktu tersebut digunakan sebagai ajang adaptasi hingga tes ombak ganas Teahupo’o.
“Target kami pastinya membawa pulang medali karena dari skill (Rio) semua terpenuhi, sisanya semoga ombak berpihak,” ucap mantan Ketua Umum Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) itu. (ant)