JAMBI - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berkomitmen dalam upaya memberdayakan sektor Ultra Mikro, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Komitmen tersebut dituangkan dalam berbagai program dan layanan yang telah diluncurkan. Salah satunya yaitu melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi andalan untuk menggerakkan sektor UMKM dan Ultra Mikro.
Di Provinsi Jambi, program KUR dari BRI tersebut telah dirasakan betul manfaatnya oleh pelaku usaha Ultra Mikro dan UMKM, karena dengan adanya program KUR tersebut para pelaku usaha dapat lebih menggembangkan usaha mereka. Dampak dari program KUR dan berbagai layanan BRI sangat signifikan bagi pelaku usaha Ultra Mikro dan UMKM, pasalnya selain meningkatkan akses keuangan, program dari BRI juga telah membantu UMKM meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka.
Bahkan lebih dari itu, kesejahteraan masyarakat, terutama para pelaku UMKM juga merasakan peningkatan yang nyata berkat program dari BRI. Sehingga keberadaan program KUR dan Ultra Mikro BRI telah berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan UMKM Provinsi Jambi.
Seperti halnya Toko Jurni yang beralamatkan di Eka Jaya, Jambi Selatan, Kota Jambi, telah menjadi Nasabah KUR BRI sejak tahun 2020. Oleh pemiliknya Ibu Siti Stiyawati, KUR yang diperolehnya dari BRI tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan usaha. Ibu Siti mengaku usahanya bermula dari kecil-kecilan, namun setelah adanya KUR dari BRI awalnya senilai Rp 20 juta, dirinya mulai menambah pasokan barang belanjaan, sehingga barang dagangan yang tersedia di Toko Jurni saat ini menjadi lebih beragam. “Di sini saya mulai menjual kebutuhan pokok sehari-hari yang bermanfaat untuk warga sekitar. Bahkan setelah mendapat KUR dari BRI ini, saya juga telah mengembangkan usaha ke kuliner seperti kue olahan sendiri hingga catering untuk acara hajatan,” sebutnya.
Saat mengajukan KUR, Ibu Siti Stiyawati mengaku prosesnya mudah dan tidak sulit, bahkan ketika sudah selesai KUR, pihak BRI kembali menawarkan pembiayaan dan saat ini juga masih terus berjalan untuk perluasan usaha. Hanya dalam beberapa hari uang yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha sudah bisa dicairkan.
Tidak hanya dalam hal pembiayaan KUR saja, Siti Stiyawati mengaku bahwa BRI juga memberitahukan kepada dirinya tentang beberapa fasilitas pembayaran non tunai dari BRI, seperti melalui QRIS BRI dan BRImo untuk melakukan kegiatan transaksi keuangan. “Dengan menggunakan QRIS BRI dan BRImo semua transaksi keuangan saat ini jadi lebih mudah, karena tidak perlu bawa uang tunai ke mana-mana, kalau pun lupa membawa uang tunai, bisa transaksi dengan menggunakan BRImo melalui smartphone,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang pelaku UMKM di Jambi, Zaitun yang menekuni usaha rumahan membuat rempeyek juga mengaku telah merasakan manfaat dari program BRI melalui KUR. Karena berkat adanya KUR dari BRI, dirinya saat ini bisa lebih mengembangkan usaha rempeyek yang telah diberi nama Rempeyek Ilham untuk lebih besar lagi.
Zaitun bercerita, berkat adanya program KUR dari BRI, usaha Rempeyek Ilham yang ia tekuni bisa menembus pasar-pasar besar. Tahun lalu Zaitun mengaku mendapatkan pembiayaan KUR dari BRI senilai Rp 500 juta, dana itu digunakannya untuk membeli satu bedeng di depan rumahnya yang beralamatkan RT 36 Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi guna memperluas tempat produksi Rempeyek Ilham. “Dengan produksi yang sudah semakin banyak ini dan menambah tenaga kerja dari warga sekitar, kita bisa memenuhi permintaan yang lebih besar lagi seperti swalayan dan supermarket. Saat ini Rempeyek Ilham sudah masuk ke Alfamart, JPM Trona, Mall Jamtos, Meranti Swalayan, bahkan sampai ke Hero Supermarket Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, Zaitun menyebutkan bahwa pelatihan pengembangan usaha dari BRI juga sangat berdampak besar terhadap pengembangan usaha Rempeyek Ilham. Terutama dari segi promosi produk lokal menggunakan teknologi digital yang saat ini sedang trend, dalam hal pembayaran secara digital melalui QRIS BRI maupun melalui BRImo juga dirasa sangat membantu. Bahkan apabila ada kegiatan melalui promosi seperti pameran, Rempeyek Ilham juga sering diajak untuk ikut serta.
Tomy Irawan selaku Pemimpin BRI Cabang Jambi menyampaikan bahwa BRI Jambi telah meluncurkan sejumlah inisiatif untuk mendukung pertumbuhan bisnis ultra mikro dan UMKM. Dari program pinjaman dengan suku bunga rendah hingga pelatihan kewirausahaan, BRI telah berupaya keras untuk memastikan bahwa pelaku bisnis memiliki akses terhadap layanan finansial yang dapat membantu mereka tumbuh secara berkelanjutan. “Sekarang BRI punya KUR tanpa agunan yang bisa dicairkan sampai dengan Rp 100 juta, sebelumnya hanya sampai Rp 50 juta. Sedangkan UMKM yang sudah terbilang cukup besar berdasarkan survei, bisa mendapatkan pembiayaan KUR lebih besar,” katanya.
Salah satu keunggulan Bank BRI adalah kemampuannya untuk menyesuaikan layanan finansial sesuai dengan kebutuhan spesifik dari bisnis ultra mikro. Dengan memahami kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh bisnis-bisnis mikro dan UMKM, BRI telah mengembangkan beragam produk dan layanan, termasuk pinjaman mikro, kredit usaha rakyat, dan layanan perbankan digital yang ramah pengguna. “Selain permodalan, BRI juga memberikan pelatihan bagi pelaku usaha mikro melalui PNM Mekaar yang merupakan layanan permodalan bagi para perempuan untuk mengembangkan diri di bidang usaha dan bisnis yang berbasis kelompok. Kelompok Mekar ini ditanamkan untuk membangun kepedulian dan dukungan terhadap masyarakat di sekelilingnya, bahkan bisa direkrut pula menjadi Agen Brilink,” ungkap Tomy Irawan.
Secara terpisah, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi, Burhani AS menambahkan, penyaluran KUR di Provinsi Jambi sampai dengan bulan Oktober tahun 2023 telah disalurkan kepada 40.561 debitur dengan total penyaluran adalah Rp 3,5 triliun. Dari angka tersebut, BRI telah menyalurkan lebih dari Rp 2 triliun dan sudah menunjukkan kinerja sangat luar biasa untuk memberdayakan UMKM Melalui Program KUR. “BRI ini ada dimana-mana bahkan sampai ke kecamatan, dan di kecamatan itu bisa menyalurkan KUR, itulah keunggulan BRI sehingga penyaluran KUR untuk UMKM bisa sangat maksimal,” sebutnya.
Selain program KUR, lanjut Burhani, ada juga program pembiayaan untuk Ultra Mikro (UMi), disalurkan bukan melalui bank yaitu melalui PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang merupakan anak perusahan dari BRI. “Untuk sektor UMI ini telah tersalurkan sebesar Rp 103,14 miliar terhadap 19.922 nasabah yang mereka adalah pelaku usaha kecil berkelompok,” imbuhnya. (kar)