Baca Koran Jambi Ekspres Online

BGN Verifikasi Berlapis 14.403 SPPG untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

DISTRIBUSI PAKET: Petugas sekolah bersama siswa membantu proses distribusi paket menu nasi gemuk saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi di SDN 2 Kota Jambi, Jambi, Selasa (4/11/2025). FOTO: --

Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi antarinstansi agar standar pelayanan SPPG terus meningkat. Menurutnya, Kabupaten Karangasem telah memiliki sistem yang baik, namun masih perlu perbaikan untuk menjamin mutu dan higienitas.

"Kita ingin kualitas asupan terus meningkat, tetapi tetap aman dan sesuai kebutuhan gizi," ujar Isyana.

Ia juga berdialog langsung para penerima manfaat. Salah satunya Kadek Sri (23 tahun), ibu muda dari bayi kembar Wayan dan Putu yang baru berusia sebulan. Sejak masa kehamilan, ia telah menerima bantuan paket gizi dari program MBG.

"Syukur, berat badan bayi kembar saya bagus. Makanannya membantu sekali," kata Kadek.

Penerima manfaat lainnya, Ketut Ayu Lestari (38 tahun), seorang ibu hamil delapan bulan, mengaku sangat terbantu sejak menerima bantuan MBG pada Agustus lalu.

“Makanannya enak dan bergizi, cukup meringankan beban keluarga. Dua anak kami juga mendapatkan MBG di sekolah, semoga programnya terus berlanjut," tuturnya.

Melalui pemenuhan gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau usia 0-2 tahun, Program MBG diharapkan dapat menekan angka stunting sekaligus memperkuat kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.

 Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan hingga saat ini belum ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditutup permanen karena 100 persen dari mereka yang sempat mengalami insiden keamanan pangan telah melakukan perbaikan-perbaikan secara maksimal.

"Enggak ada (SPPG yang ditutup permanen). 100 persen setelah mengalami kejadian akhirnya membaik," katanya dalam siniar bersama ANTARA di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Selasa.

Dadan menegaskan, seluruh SPPG yang pernah mengalami insiden keamanan pangan terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak pernah mengalami kejadian yang berulang.

"Jadi yang pernah mengalami kejadian, mereka langsung melakukan perbaikan dan evaluasi, sehingga alhamdulillah, yang pernah mengalami insiden keamanan pangan itu malah lebih baik," ujar Dadan.

Ia mengemukakan, prosedur yang dilakukan oleh BGN selama ini yakni menghentikan sementara SPPG yang mengalami insiden kejadian luar biasa (KLB) MBG. Sejauh ini, seluruh SPPG terbukti terus bekerja dan melakukan perbaikan-perbaikan yang signifikan.

Dadan melanjutkan, SPPG-SPPG selama ini hanya memberhentikan pelayanan sementara, sambil terus memperbaiki operasional, renovasi, maupun pemenuhan standar operasional prosedur (SOP).

"Cara kerjanya mereka terus diperbaiki, dan waktu yang diberikan untuk melakukan evaluasi itu rata-rata sudah cukup, biasanya tergantung besarnya masalah. Setelah itu, biasanya mereka melakukan kegiatan yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya," paparnya.

Dadan menyebutkan, hingga saat ini, serapan anggaran MBG sudah mencapai Rp43 triliun, dengan 42,7 juta atau 51,6 persen penerima telah merasakan manfaat MBG.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan