Polisi Selidiki Penemuan Mayat Perempuan di Sungai Citarum Cianjur
Petugas dari Polsek Bojongpicung, Cianjur, bersama warga mengevakuasi jasad perempuan tanpa indetitas yang ditemukan mengambang di Sungai Citarum.--
CIANJUR, JAMBIEKSPRES.CO— Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, tengah mengembangkan penyelidikan terkait temuan jasad seorang perempuan tanpa identitas yang mengambang di aliran Sungai Citarum, tepatnya di wilayah Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian serta mengungkap identitas korban yang hingga kini belum diketahui.
Kanit Reskrim Polsek Bojongpicung, Aipda Adin Widiana, mengatakan jasad perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh warga pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat ditemukan, tubuh korban sudah dalam keadaan mengambang dan membengkak, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
“Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan bekas luka akibat benda tumpul maupun senjata tajam. Untuk memastikan penyebab kematian, jasad korban kami bawa ke RSUD Sayang Cianjur guna dilakukan visum,” ujar Adin di Cianjur, Jumat.
Setelah menerima laporan dari warga, tim kepolisian bersama masyarakat sekitar langsung menuju lokasi dan melakukan proses evakuasi terhadap jasad yang berada di tengah arus Sungai Citarum.
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu dan tali pengaman karena kondisi sungai yang cukup deras.
Petugas kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sekitar lokasi penemuan untuk mencari barang bukti atau petunjuk lain yang dapat membantu proses identifikasi korban.
“Kami masih mendalami penyebab tewasnya korban dan berupaya mengungkap identitasnya. Sejauh ini, belum ada warga yang mengenali korban,” tambah Adin.
Korban diperkirakan berusia lebih dari 30 tahun, memiliki kulit sawo matang, rambut panjang lurus, dan tidak ditemukan tanda lahir maupun ciri khusus lain pada tubuhnya. Kondisi tubuh yang sudah membengkak membuat proses identifikasi menjadi sulit.
Untuk itu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga perempuan agar segera menghubungi RSUD Sayang Cianjur atau datang langsung ke ruang jenazah untuk memastikan identitas korban.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Cianjur dan sekitarnya, yang mungkin merasa kehilangan anggota keluarga agar segera melakukan pengecekan,” ujar Adin.
Seorang saksi mata bernama Ndih (49), warga Desa Kertamukti, mengungkapkan bahwa dirinya adalah orang pertama yang melihat jasad tersebut saat sedang melintas di pinggir sungai.
Awalnya, ia mengira benda yang terlihat mengambang adalah boneka atau karung, namun setelah diperhatikan lebih dekat, ia menyadari bahwa itu adalah tubuh manusia.
“Posisinya terlentang di permukaan air, rambutnya panjang, dan sebagian besar tubuhnya sudah membengkak. Saya langsung melaporkan temuan itu ke warga sekitar, kemudian diteruskan ke pihak kepolisian,” kata Ndih.
Menurut keterangan warga, korban bukan penduduk setempat, karena tidak ada satu pun warga yang mengenalinya. Selain itu, dalam beberapa hari terakhir tidak ada laporan orang hilang di wilayah tersebut.
“Kemungkinan besar korban adalah warga dari luar daerah. Kami sudah mengecek ke RT dan RW setempat, tidak ada laporan kehilangan,” ujar Ndih.
Hingga kini, Polres Cianjur masih menunggu hasil visum et repertum dari pihak rumah sakit untuk memastikan apakah korban meninggal karena tenggelam atau ada faktor lain yang menyebabkan kematiannya.
Polisi juga akan memeriksa area hulu sungai untuk menelusuri kemungkinan korban terbawa arus dari wilayah lain.
Selain itu, kepolisian berencana melakukan koordinasi lintas wilayah dengan Polres yang dilintasi aliran Sungai Citarum, seperti Bandung dan Purwakarta, untuk membandingkan laporan orang hilang yang masuk dalam beberapa hari terakhir.
“Kami akan berkoordinasi dengan wilayah sekitar yang dilalui aliran Sungai Citarum. Tidak menutup kemungkinan korban berasal dari luar Cianjur dan terbawa arus,” tutur Adin.
Temuan jasad perempuan di Sungai Citarum ini sempat menghebohkan warga sekitar. Beberapa warga mengaku khawatir karena peristiwa serupa jarang terjadi di wilayah mereka.
Meski demikian, pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak membuat asumsi liar terkait penyebab kematian korban. Kami sedang bekerja untuk mengungkap kasus ini secara tuntas,” kata Adin menegaskan.
Hingga Sabtu sore, jasad korban masih berada di ruang jenazah RSUD Sayang Cianjur untuk keperluan identifikasi lebih lanjut, termasuk kemungkinan pengambilan sidik jari atau pemeriksaan DNA apabila diperlukan. (*)