Vaksin HPV untuk Pria Dapat Mengurangi Risiko Kanker Serviks pada Pasangannya
Ilustrasi - Sosialisasi kanker serviks (kanker leher rahim) dan pemeriksaan Pap smear. ANTARA FOTO/Rahmad (ANTARA)--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Wresti Indriatmi, Sp.DVE, Subsp. Ven., M.Epid, FINSDV, FAADV, merekomendasikan vaksin HPV untuk laki-laki sebagai langkah untuk mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan wanita mereka.
Dalam webinar bertajuk "Vaksin HPV: Mencegah Kutil Anogenital", yang disiarkan pada Senin (29/7), Dr. Wresti menjelaskan bahwa vaksin HPV tidak hanya melindungi perempuan dari infeksi human papillomavirus (HPV), tetapi juga berkontribusi pada penurunan angka kejadian kanker serviks pada wanita ketika laki-laki juga divaksinasi.
BACA JUGA:Vaksin Dengue, Jadi Solusi Terbaru untuk Menghindari Demam Berdarah Parah
BACA JUGA:Ternyata Vaksinasi Dewasa Dapat Mengendalikan Penyakit Cacar
"Vaksin HPV yang diberikan kepada laki-laki membantu menurunkan risiko kanker serviks pada perempuan pasangannya. Selain itu, vaksin ini juga melindungi laki-laki dari kutil anogenital hingga 90 persen," ujar Dr. Wresti sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Penelitian menunjukkan bahwa program vaksinasi HPV untuk laki-laki dapat mengurangi insiden kanker serviks, sejalan dengan penurunan yang telah terjadi pada perempuan yang divaksinasi.
Namun, Dr. Wresti menegaskan bahwa vaksin HPV tidak dapat digunakan untuk mengobati kanker serviks yang sudah ada.
BACA JUGA:Vaksin Dengue, Langkah Penting Lindungi Diri dari Demam Berdarah Dengue
BACA JUGA:Mengapa Vaksinasi Hepatitis B Dapat Menurunkan Risiko Kanker Hati? Ini Kata Dokter
Dr. Wresti merekomendasikan vaksin HPV untuk laki-laki dan perempuan, terutama bagi mereka yang telah aktif secara seksual, untuk mencegah kanker serviks serta infeksi terkait HPV.
Vaksin HPV umumnya diberikan dalam dua dosis dengan interval 6 hingga 12 bulan untuk individu berusia 16 hingga 45 tahun.
Kanker serviks adalah kondisi pertumbuhan sel-sel ganas yang tidak terkendali pada leher rahim. HPV tipe 16 dan 18, yang termasuk dalam kategori risiko tinggi, bertanggung jawab untuk lebih dari 75 persen kasus kanker serviks.
BACA JUGA:Vaksin Tidak Menyebabkan Autisme Pada Anak
BACA JUGA:Kelumpuhan TBC Tulang dan Polio, Ini Perbedaan dan Pencegahannya