Kemenag Bangun Kolaborasi Dengan Kampus-Kampus Luar Negeri
Dirjen Pendis Kemenag Muhammad Ali Ramdhani menandatangani MoU dengan pihak Rochester Institute of Technology (RIT), di Rochester, New York--
JAKARTA-Kementerian Agama terus membangun kolaborasi dengan kampus-kampus ternama di luar negeri dalam upaya menggenjot kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menjadi kampus yang berkelas dunia (world class university).
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag Ahmad Zainul Hamdi mengatakan dalam program ini ada dua model pembelajaran yang dikerjasa makan yakni mahasiswa PTKI belajar di kampus-kampus terbaik di luar negeri dan mahasiswa dari luar negeri berkuliah di PTKI.
"Ini jadi ikhtiar internasionalisasi PTKI sehingga diharapkan tidak hanya mengirimkan mahasiswa kita ke luar negeri, tetapi juga menarik mahasiswa luar negeri agar berkuliah di PTKI," kata pria yang akrab disapa Inung itu di Jakarta.
Kemenag baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Central Queensland University (CQU) Australia dan Rochester Institute of Technology (RIT), di Rochester, New York, Amerika Serikat.
Kerja sama ini dalam bidang pengiriman mahasiswa untuk program MORA Over Seas Student Mobility Award (MOSMA), degree programs (under graduate, master dan Ph.D), exchange student, visiting profesor ship, Joint research, dan double degree.
Inung menjelaskan peningkatan kualitas kampus di lingkungan PTKI menjadi sebuah keniscayaan yang tak boleh dilewatkan. Kerja sama ini juga bagian dari komitmen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam mewujudkan kampus PTKI makin diakui di level dunia.
Menurut Inung, kampus-kampus PTKI harus saatnya lebih berani membuka diri dengan kemajuan perguruan tinggi di luar negeri. Dia optimistis lewat kolaborasi positif, kampus PTKI akan banyak mendapatkan manfaat. Tak sekadar dari sisi keilmuan, namun juga jaringan, sumber daya, publikasi, dan lain sebagainya.
Pengembangan kerja sama PTKI juga mencakup berbagai hal, seperti join working group, pameran pendidikan PTKI dalam mempromosikan perguruan tinggi dan menjaring calon mahasiswa asing, hingga pengembangan kerja sama akademik berupa program-program joint degree, double degree, credit transfer/credit learning.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Diktis Kemenag Thobib al-Asyhar menyampaikan bahwa kerja sama dengan kampus-kampus luar negeri sebetulnya sudah berjalan lama. Namun, hal tersebut perlu pembaharuan agar menyegarkan semangat kolaborasi internasional.
"Kita ingin membangkitkan kembali terkait dengan kerja sama internasional. Yang jelas, kita ingin PTKI bisa diakui oleh global," ujarnya.
Menurutnya, kerja sama internasional ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan kampus-kampus PTKI. Di antaranya, peningkatan jurnal di kampus PTKI yang terindeks Scopus. (ant)