WADUH! Kualitas Udara Jakarta Menjadi yang Terburuk Kedua di Dunia
Arsip foto - Suasana deretan gedung yang tersamar polusi di Jakarta Timur--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Kualitas udara Jakarta pada pagi hari ini berada pada kategori tidak sehat, menempatkannya sebagai kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia.
Data terbaru dari IQAir menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai angka 153, yang berarti kualitas udara tergolong tidak sehat dengan konsentrasi PM2,5 sebesar 58,6 mikrogram per meter kubik.
BACA JUGA:Kota Jambi Alami Cuaca Panas Ekstrim, Taman Kota Terancam Kekeringan dan Mati
BACA JUGA:BMKG Ramalkan Cuaca Berawan dan Hujan Ringan di Sejumlah Kota Besar Indonesia
Nilai tersebut jauh melebihi ambang batas panduan tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan konsentrasi PM2,5 tidak lebih dari 5 mikrogram per meter kubik. PM2,5 adalah partikel udara yang sangat kecil, berukuran kurang dari 2,5 mikron, yang dapat berdampak serius pada kesehatan manusia, terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki masalah pernapasan.
Menurut kategori kualitas udara, angka 153 menunjukkan bahwa udara di Jakarta dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan hewan yang sensitif, serta dapat merusak tumbuhan dan nilai estetika lingkungan.
Pada hari ini, kota dengan kualitas udara terburuk adalah Kinshasa di Kongo dengan AQI 190, diikuti Jakarta dengan AQI 153.
BACA JUGA:Cuaca Sebagian Besar Indonesia Berpotensi Hujan Ringan pada Sabtu
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Waspada Hujan Lebat di Beberapa Wilayah, Cek Prediksi Cuaca Hari Ini
Urutan ketiga diisi oleh Kampala (Uganda) dengan AQI 131, disusul Kairo (Mesir) dengan AQI 122, dan Beijing (China) dengan AQI 119.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantauan kualitas udara yang terintegrasi.
Platform ini menggunakan data dari 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di seluruh Jakarta, serta informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Vital Strategis.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat dan Petir di 21 Provinsi Indonesia
BACA JUGA:UPDATE CUACA! BMKG Sebut Hujan Lebat Diserta Petir Mengancam Sebagian Besar Jambi
Dengan peluncuran platform ini, DLH Jakarta berharap dapat memberikan informasi yang lebih akurat kepada masyarakat dan mendorong tindakan untuk memperbaiki kualitas udara di kota ini. (*)