Jambi Terima Dukungan Swasta untuk Konservasi Gajah Sumatera di Bukit Tiga Puluh

Gubernur Jambi Al Haris bersama Direktur Utama Permata Bank Meliza M Rusli saat peluncuran program konservasi ekosistem sosial dan lingkungan hidup Bukit Tiga Puluh--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Pemerintah Provinsi Jambi baru-baru ini menerima bantuan dari pihak swasta untuk mendukung upaya pelestarian habitat gajah Sumatera di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Inisiatif ini bertujuan untuk melindungi dan mempertahankan ekosistem yang vital bagi satwa liar di wilayah tersebut.
Gubernur Jambi, Al Haris, menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam menjaga kelestarian Bukit Tiga Puluh.

BACA JUGA:Misteri Kematian Gajah di Tebo, Ada Bekas Luka di Bagian Kepala

BACA JUGA: Faperta Unja Lakukan Pengabdian Masyarakat, Pemetaan Potensi Desa Pematang Gajah

"Kami sangat menghargai dukungan dari Permata Bank untuk konservasi alam di Bukit Tiga Puluh. Konservasi ini adalah upaya kolektif yang memerlukan partisipasi dari berbagai pihak," ujar Al Haris saat acara peluncuran program konservasi sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Gubernur Haris mengungkapkan bahwa dukungan dari perusahaan dan lembaga lainnya sangat penting karena anggaran daerah yang terbatas.

"Dengan adanya bantuan dari BUMN, BUMD, dan sektor swasta, kami bisa mengelola keanekaragaman hayati yang ada di Bukit Tiga Puluh dengan lebih baik," tambahnya.
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M Rusli, menyatakan bahwa dukungan ini adalah bagian dari komitmen bank terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

BACA JUGA:Gajah Sumatera Terbanyak di Jambi

BACA JUGA:Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) Tebo Terancam Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan

"Kami mendukung penuh pelestarian Bukit Tiga Puluh sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan kami," kata Meliza.
Bukit Tiga Puluh, seluas 60 ribu hektare, adalah habitat penting bagi lebih dari 120 ekor gajah Sumatera serta berbagai spesies langka lainnya seperti harimau dan orangutan.

Kawasan ini juga dihuni oleh masyarakat Talang Mamak dan Suku Anak Dalam, yang sangat bergantung pada ekosistem tersebut.

BACA JUGA:100 Orang Warga Bukit Batabuah Berada di Zona Merah Gunung Marapi

BACA JUGA:Dilihat Dari Atas Bukit, Mirip Bintang yang Terbentuk Secara Alami
Program pelestarian meliputi penanaman 3.600 bibit pohon sebagai bagian dari upaya reforestasi, peningkatan ekonomi lokal melalui agroforestri, dan renovasi fasilitas pendidikan di SDN 167-VIII Dusun Semerantihan.

Selain itu, proyek ini juga akan mendukung produksi madu lebah kelulut dan budidaya tanaman seperti kopi.
WWF-Indonesia menyambut positif inisiatif ini dan mendukung berbagai langkah konservasi di kawasan Bukit Tiga Puluh.

Dengan adanya dukungan yang luas, diharapkan konservasi ini dapat memelihara keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan